Caketum Golkar Harus Setor Rp 20 M? Amali: Terbukti Politik Uang, Caketum Didiskualifikasi

Caketum Golkar Harus Setor Rp 20 M? Amali: Terbukti Politik Uang, Caketum Didiskualifikasi Zainudin Amali

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Organization Committee (OC) Zainudin Amali menegaskan, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai yang akan digelar di Bali akhir bulan Mei nanti harus bebas dari politik uang atau money politic. Karena itu, kalau ada calon Ketua Umum yang terbukti melakukan praktek politik uang, pihaknya akan mendiskualifikasi yang bersangkutan.

“Kalau ada calon ketua umum yang terbukti melakukan praktik politik uang, langsung kami diskualifikasi. Meskipun yang bersangkutan keluar sebagai pemenang. Kami akan bersikap tegas dan tak ada kopromi,” ujar Zainudin Amali, Senin (18/4).

Mantan Ketua DPD Partai Jawa Timur ini juga meluruskan terkait isu kewajiban setor uang Rp20 miliar kepada setiap kandidat Ketua Umum. Menurut dia, isu itu tak benar. Panitia tidak pernah mewajibkan para kandidat untuk setor uang tunai, apalagi nominalnya Rp 20 miliar.

“Itu masih sebatas diskusi saja, bukan keputusan panitia. Karena itu saya bingung kok yang keluar ke publik seolah seperti kewajiban. Apalagi disebut nilainya Rp 20 miliar. Jadi tidak benar informasi tersebut,” tegas anggota DPR RI asal daerah pemilihan Madura ini.

Anggota Komisi I DPR RI ini mengungkapkan latar belakang ide setoran uang itu sebenarnya baik, untuk mengeliminasi praktik politik uang yang kerap dilakukan para calon dalam ajang pemilihan.

Karena itu, untuk memberikan uang saku dan dana operasional kepada peserta Munaslub tanpa mereka tahu uang itu dari siapa, maka muncul ide mengumpulkan uang saweran dari para kandidat untuk diberikan kepada peserta Munaslub.

“Biasanya khan kandidat atau timnya memberikan uang saku kepada peserta dan pemilik suara dengan imbal balik agar memilih calon tersebut. Nah, ada ide untuk mengumpulkan uang secara kolektif dari para kandidat yang nantinya dibagikan secara merata sebagai uang saku kepada peserta. Dengan begitu tidak ada yang namanya beban apalagi balas jasa,” imbuh politisi yang akrab disapa ZA itu. (mdr/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO