MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sumarsono (31), karyawan pabrik kertas PT Pakerin dianiaya dua pelaku hingga sekarat di jalan sepi Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Tak puas hanya di situ, bahkan kedua pelaku memotong kemaluan korban hingga putus. Setelahnya, mereka membawa kabur sepeda motor, ponsel, dan dompet korban.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ungkap Kasus Pembunuhan
Kapolsek Pungging AKP Agus Purnomo menceritakan kronologi kejadian. Saat itu tengah malam korban menerima pesan singkat (SMS) dari teman perempuannya, Asriati (27). Di dalam pesan singkat itu, perempuan yang juga tetangga korban di Desa Bangun mengajak bertemu di depan pabrik limbah di desa setempat, untuk memesan bata merah.
Namun, dalam perjalanan menuju ke lokasi pertemuan, korban dihadang dua orang pria. Tanpa basa-basi, kedua pelaku yang salah seorang di antaranya diduga suami Asriati membacok korban beberapa kali. Bahkan, pelaku mengeluarkan kemaluan korban dari celana dan memotongnya dengan pisau.
"Korban berlumuran darah datang ke warung meminta pertolongan. Korban mengalami luka bacok di kening, tangan dan alat vitalnya putus hampir ke pangkalnya," kata Agus kepada wartawan, Selasa (26/4).
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Oleh warga, lanjut Agus, korban dievakuasi ke RSUD Dr Soekandar Mojosari.
Polisi yang datang ke lokasi penganiayaan tak menemukan sepeda motor Honda Vario milik korban. Selain itu, dompet dan ponsel korban raib.
"Untuk sementara kami melihat ini aksi pembegalan. Motor, dompet dan handphone korban hilang dibawa pelaku. Kurang lebih pelaku 2 orang," terangnya.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
Agus menuturkan, saat ini pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku. Menurut dia, terduga pelaku penganiayaan Sumarsono ini adalah suami Asriati, berinisial S (30).
Diduga pelaku pula yang secara diam-diam menggunakan ponsel istrinya untuk mengirim SMS ke korban agar korban datang ke lokasi.
"Sampai sekarang identitas pelaku sudah kami kantongi. Awalnya jebakan HP milik Asriati untuk memancing korban. Terkait motif penganiayaan ini, awalnya saya mengarah ini asmara, namun belum ada, kayaknya ini murni curas," ujarnya.
Baca Juga: Di Kegiatan Jumat Kamtibmas, Polres Mojokerto Kota Ajak Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada Serentak
Untuk mengungkap kasus ini, tambah Agus, Asriati menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim Polres Mojokerto. Sementara korban dirawat intensif di RSUD Mojosari. "Saksi Asriati masih kami mintai keterangan. Kami juga mengejar pelaku," pungkas Agus. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News