NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Warga Nganjuk dalam menghadapi Lebaran tahun ini harus lebih mempersiapkan diri dengan memiliki keuangan yang lebih banyak dibanding sebelumnya. Karena dipastikan Pemkab Nganjuk meniadakan pasar murah bahan pokok untuk menghadapi musim Lebaran Idul Fitri 2016.
Padahal, biasanya pasar murah rutin diadakan setiap tahun untuk membantu meredakan lonjakan harga. Pada tahun-tahun sebelumnya setiap menjelang Lebaran Idul Fitri, Pemkab Nganjuk rutin menjual paket sembako murah dengan subsidi 60% dari harga pasar.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan, dan Energi (Disperindagkoptamben) Nganjuk Rr Heni Rochtanti mengatakan, pada Lebaran yang tinggal dua bulan lagi ini Pemkab hanya mengandalkan pasar murah yang digelar Pemprov Jawa Timur.
Selain itu lanjut Heni, pihaknya juga menunggu instansi pemerintah maupun swasta yang akan menggelar pasar murah. ”Kadang instansi pemerintah maupun swasta juga mengadakan pasar murah sendiri,” tambahnya.
Tahun lalu banyak instansi pemerintah yang mengadakan pasar murah, sperti Perum Perhutani, Bulog dan juga instansi lainnya. Heni menjelaskan, kegiatan pasar murah akan diganti dengan operasi pasar murni.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Sayangnya, perubahan itu belum masuk ke dalam APBD 2016. Pemkab baru mengusulkannya dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2016 yang mungkin baru disepakati DPRD Oktober. "Karena perubahan format itu, bulan puasa kali ini tidak ada pasar murah," kata Heni.
Adapun operasi pasar murni kemungkinan baru dapat digelar menjelang tahun baru 2017 dengan anggaran Rp 200 juta. Biasanya, lanjut Heni, harga barang-barang pokok juga melejit saat itu.
Berbeda dengan pasar murah yang menawarkan paket bahan pokok, operasi pasar murni menyasar lebih khusus, yakni bahan pokok yang berbobot inflasi tinggi.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Bahas Ketahanan Pangan di Peringatan HKG PKK ke-52
Operasi itu dilakukan saat komoditas mengalami gejolak tinggi yang didahului dengan analisis terhadap pola perubahan harga. Selain itu, operasi pasar murni menyasar seluruh masyarakat, berlainan dengan pasar murah yang hanya membidik masyarakat kurang mampu.
Intervensi ini meniru langkah Pemkot Kediri yang sudah melakukannya sejak tahun lalu. Operasi pasar murni di Kota Tahu dilakukan terhadap beras, telur ayam ras, gula kristal putih, bawang merah, dan minyak goreng.
Menggandeng distributor beras, peternak ayam petelur, pabrik gula, asosiasi bawang merah, dan pasar modern, Pemkot Kediri meminta pelaku usaha menjual dengan harga dasar alias harga barang saat keluar pabrik minus biaya transportasi.
Baca Juga: Tembus Pasar LN dan Serap Tenaga Kerja Lokal, Khofifah Apresiasi Agrobisnis Bibit Buah di Nganjuk
Biaya transportasi ditanggung oleh Pemkot Kediri dengan anggaran Rp50 juta saat menggelar OPM menjelang Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Biaya transportasi sebagian komoditas juga ditanggung Bank Indonesia Perwakilan Kediri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News