BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kehidupan orang tua yang bergelimang harta, tak membuat puluhan anak jalanan alias Punk ini hidup enak dengan mengandalkan sejumlah fasiltas mewah milik orang tuannya. Faktanya, sekitar 5 persen anak punk di Kabupaten Bojonegoro tersebut berasal dari kalangan mampu alias mapan.
Rata-rata mereka yang menjadi anak punk masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bojonegoro Arman menjelaskan hasil razia yang dilakukan Satpol PP dari bulan Januari hingga Mei 2016, sedikitnya ada 80 anak pun yang terjaring.
Mereka yang tertangkap. Langsung diminta untuk menunjukan alamatnya dan digundul lalu di antar pulang. "Kadang orang tuannya itu sampai sujud syukur anaknya bisa ditemukan, dan berterima kasih kepada kita," jelasnya.
Satpol PP sendiri masih belum bisa menindak dengan tegas. Pasalnya aturan atau regulasi untuk menjerat anak jalanan tersebut masih dalam tahapan penggodokan di lembaga legislatif.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Padahal, jika aturan ini dibuat dan cepat disahkan, dyakini anak punk tidak akan datang ke Bojonegoro. "Kadang dari Jombang ada konser dari Jawa Tenggah mampir ke sini, Tuban juga singgah di Bojonegoro, dan dari Surabaya juga," pungkasnya. (bjn1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News