GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati-Wabup, Sambari Halim Radianto-Moh Qosim sebagai kepala pemerintah di Kabupaten Gresik, entah mengetahui atau tidak kondisi ekonomi yang sekarang tengah dihadapi masyarakatnya.
Sebab, pasca kelulusan siswa SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) seperti SMA (Sekolah Menengah Atas) dan MA (Madrasyah Aliyah), banyak dari mereka memutuskan tidak melanjutkan kuliah.
Baca Juga: Pastikan Awal MPLS Lancar, Wakil Bupati Gresik Sidak ke Sejumlah Sekolah
Alasan mereka, karena terbentur biaya. Orang tua mereka menyatakan tidak sanggup membiayai kuliah karena tidak memiliki uang.
Fenomena itu terungkap saat tim DPC PDIP Kabupaten Gresik melakukan penjaringan try out siswa lulusan SLTA. "Benar sekali. Saat kami lakukan penjaringan try out siswa lulusan SLTA masuk ke Perguruan Tinggi (PT), ternyata mereka mengaku tidak lanjutkan kuliah. Sebab, tidak memiliki biaya," kata anggota FPDIP, Noto Utomo, kemarin.
Menurut dia, rata-rata siswa lulusan SLTA yang memutuskan tidak melanjutkan kuliah, memilih kerja di pabrik.
Baca Juga: Syahrul Terkesan dengan Sistem Pembelajaran di SMP Milik Ainun Najib
Mereka ada yang bekerja di Mie Sedap dan perusahaan lain. "Mau gimana lagi, wong mereka gak bisa kuliah karena gak ada dana," cetus dia.
Senada juga dikatakan Jumanto, anggota FPDIP lain. Dia juga menyatakan, saat lakukan penjaringan siswa lulusan SLTA untuk try out masuk PT di wilayah Kecamatan Dukun dan sekitarnya, banyak yang menyatakan tidak ikut.
Mereka memilih setelah lulus SLTA cari pekerjaanatau bekerja untuk membantu perekonomian orang tua. "Ya kita tidak bisa memaksa mereka," katanya.
Baca Juga: Sertifikat Ditolak, Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik Dampingi Orang Tua Atlet Daftar PPDB Jalur Prestasi
Sementara Ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah mengaku prihatin dengan banyaknya anak lulusan SLTA di Kabupaten Gresik yang putus sekolah atau memutuskan tidak melanjutka kuliah karena terbentur biaya.
Dia meminta agar kepala daerah, yakni Bupati-Wabup, Sambari-Qosim, tidak tinggal diam melihat fenomena tersebut. "Bupati-Wabup jangan hanya diam melihat rakyatnya tidak bisa kuliah karena orang tuanya tidak memiliki biaya," pintanya.
Muafiyah meminta kepada Bupati-Wabup, agar bisa mencontoh program yang tengah digalakkan oleh Pemkot Surabaya di bawah komando Tri Rismaharini.
Baca Juga: PPDB Gresik 2024, Direktur YLBH FT Ingatkan Orang Tua Jangan Sampai Melanggar Hukum
Di mana, wali kota Surabaya 2 periode asal PDIP tersebut sekarang membuat kebijakan baru, yaitu menjaring anak-anak lulusan SLTA yang tidak bisa kuliah karena terbentur biaya.
Dia meminta semua camat agar mendata warganya yang tidak bisa kuliah. Sehingga, mereka bisa kuliah dengan dibiayai pemerintah. "Pemkot Surabaya ada dana yang diposkan di Dinas Sosial untuk membantu anak-anak lulusan SLTA yang tidak tidak mampu agar bisa kuliah," pungkas Muafiyah. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News