Dua Balita di Kabupaten Blitar Positif HIV/AIDS

Dua Balita di Kabupaten Blitar Positif HIV/AIDS ilustrasi

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Blitar perlu mendapatkan perhatian lebih. Pasalnya virus yang menyerang kekebalan tubuh itu tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga menyerang balita. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar selama tahun 2016 ini hingga Bulan April 2016 ada 51 kasus HIV/AIDS dengan 18 di antaranya meninggal dunia. Yang lebih ironis, dua penderita HIV/AIDS adalah balita usia 0 sampai dengan 4 tahun.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan, Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit (P2PL) Dinkes Kabupaten Blitar Eko Wahyudi menjelaskan, kedua balita itu menderita HIV/AIDS setelah tertular orang tuanya semenjak berada di dalam kandungan. Semenjak dinyatakan positif HIV, kedua balita itu diberikan pengobatan ARV gratis di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

“Keduanya terjangkit virus HIV sejak dalm kandungan. Dan sekarang sudah menjalani proses pengobatan sama dengan orang dewasa, mereka mendapatkan pengobatan ARV gratis di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Ada yang namanya ARV khusus untuk anak,” kata Eko Wahyudi kepada , Senin (23/5).

Selain itu Dinkes terus memberikan sosialisasi kepada orang tua balita agar terus melakukan pengobatan dan memberikan susu formula khusus kepada balita penderita HIV/AIDS.

“Kami dari Dinkes berharap mereka para balita ini bisa bertumbuh kembang dengan baik. Dengan pemeriksaan rutin maka akan bisa diketahui punya penyakit lain atau tida. Jika rutin periksa akan tahu dan akan cepat tertangani bila ada penyakit lain,” imbuhnya.

Lanjut Eko, dengan pengobatan ARV rutin anak penderita HIV/AIDS bisa memiliki harapan hidup yang lama sama seperti manusia normal.

Sementara untuk menekan angka penularan HIV/AIDS Dinkes mengimbau agar masyarakat tidak takut dan sadar untuk melakukan test HIV/AIDS sebagai salah satu upaya pencegahan. Pasalnya saat ini penularan HIV/AIDS tidak hanya terjadi kepada kelompok resiko tinggi saja, namun juga mulai merambah kepada kalangan ibu rumah tangga, pegawai swasta, bahkan PNS.

"Memang trennya sekarang tidak hanya menulari kelompok resiko tinggi seperti PSK saja," imbuhnya.

Ia juga menjelaskan jika Dinkes akan semakin gencar melakukan test HIV/AIDS kepada semua kalangan, tidak hanya kepada kelompok resiko tinggi. Sehingga nantinya jika ada yang tertular maka cepat bisa ditangani. Selain itu ia juga mengimbau agar masyarakat maupun keluarga tidak mengucilkan kebaradaan ODHA. Karena ODHA bisa hidup normal dengan rutin mendapatkan pengobatan.

"Selain kelompok resiko tinggi, ke depan Dinkes akan menyasar ibu rumah tangga dan wanita hamil," tutupnya. (tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO