BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar segera menggelar program Outbreak Response Immunization (ORI) tahap kedua bulan Juli mendatang. Program ORI tahap kedua ini merupakan kelanjutan dari Program ORI selama 2018. Tahap pertama sudah selesai Februari lalu.
Kepala Bidang Pencegahan Pemberatasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti mengatakan, untuk melaksanakan ORI putaran kedua pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya mengumpulkan semua kepala puskesmas se Kabupaten Blitar untuk diberi pengarahan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Dengan upaya ini diharapkan setiap puskesmas lebib siap dalam melaksanakan ORI di putaran kedua.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Bupati Blitar Luncurkan Program Inovasi Tali Centing
"ORI putaran pertama lalu kami masih menemukan kendala di lapangan. Untuk itu, pada putaran kedua ini kami melakukan persiapan lebih matang agar putaran kedua sukses," ungkap Krisna Yekti, Kamis (24/5).
Menurut dia, salah satu masalah yang dihadapi saat putaran pertama lalu adalah kerancuan sasaran di beberapa kecamatan, sehingga berpengaruh terhadap kebutuhan vaksin.
"Beberapa kendala yang kita hadapi pada putaran pertama lalu salah satunya adanya kerancuan sasaran. Hal itu tentu saja berpengaruh pada kebutuhan vaksin. Selain itu, pada putaran pertama ada target yang tak bisa kami vaksin, yakni siswa SMK yang sedang praktek lapangan di luar kota. Untuk putaran kedua ini kami upayakan mereka bisa mendapatkan vaksin," jelasnya.
Baca Juga: RS Medika Utama Blitar Bantu Pekerja Informal Dapatkan Perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan
Lanjut Krisna, pada putaran pertama lalu Kabupaten Blitar berhasil mencapai target 96 persen program ORI tingkat nasional dan 95 persen tingkat provinsi.
ORI difteri sendiri perlu dilakukan tiga putaran untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri corynebacterium diphteriae, penyebab difteri.
Di Kabupaten Blitar sendiri ORI difteri sebelumnya sudah pernah dilaksanakan pada 2016 lalu. Lantaran saat itu kasus difteri di Kabupaten Blitar cukup banyak, mencapai 57 kasus. Sedangkan program ORI kali ini merupakan lanjutan dari ORI tahun 2017 lalu menyusul ditetapkannya KLB difteri di Jawa Timur.(ina/rd)
Baca Juga: Ini Temuan Tim Dinkes Kota Blitar saat Sidak Mamin di Sejumlah Swalayan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News