BLITAR, BANGSAONLINE.com - Krisis Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan staf di beberapa Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Blitar juga dirasakan oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Blitar. Kepala Dispendukcapil Kabupaten Blitar, Eko Budi Winarso, mengakui jika pihaknya saat ini tengah mengalami kekurangan staf.
Meski begitu Dispendukcapil tidak bisa berbuat banyak karena pemerintah pusat sampai saat ini masih memberlakukan moratorium perekrutan PNS. Padahal setiap harinya Dispendukcapil harus melayani ratusan warga kabupaten Blitar, pemohon dokumen kependudukan, seperti KTP elektronik, Akte kelahiran, Akte kematian dan Kartu Keluarga.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
"Jika dibandingkan dengan Dispendukcapil Kota Blitar yang memiliki 3 Kecamatan dengan 60 staf, Dispendukcapil Kabupaten Blitar yang mengurusi 22 Kecamatan hanya memiliki 30 staf," kata Eko Budi Winarso, Rabo (25/5).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut Dispendukcapil mengatasinya dengan memaksimalkan staf yang ada. Satu staf mendapat tugas untuk mengerjakan dua kegiatan sekaligus. Contohnya, menerima berkas dan verifikasi dikerjakan oleh satu orang, satu lagi mengerjakan pencatatan dan validas kegiatan. Kemudian entri data dan cetak juga harus dikerjakan satu orang.
"Jadi praktis kita sangat terbatas sekali, satu staf kami perintahkan mengerjakan dua kegiatan sekaligus, dengan demikian dalam sehari Dispendukcapil masih bisa mengerjakan 250 sampai 400 KTP elektronik perharinya," imbuhnya.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
Lebih lanjut Eko mengatakan, idealnya setiap bidang harusnya ada 4 staf, di mana Kepala Seksi (Kasi) membawahi 3 staf. Namun saat ini karena kekurangan ini, Kasi mengerjakan sendiri semua pekerjaanya.
Selain memaksimalkan kinerja staf yang ada, untuk melayani pemohon dokumen kependudukan Dispendukcapil merekrut tenaga Outsourcing. Namun karena anggaran yang terbatas tenaga Outsourching yang direkrut hanya empat orang. Yang dipekerjakan untuk melayani perekaman KTP elektonik.
"Tenaga Outsourcing kami sekarang cuma punya empat orang. Itu saja sisa dari Program KTP massal kemarin. Kami ambil 4 orang itu yang benarbenar kualitasnya bagus terutama soal IT nya serta loyal kepada kami,” tutupnya. (tri/rev)
Baca Juga: Sekda Izul Marom Pimpin Apel Peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna Kabupaten Blitar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News