TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pelanggaran Operasi Patuh Semeru 2016 di Kabupaten Tuban didominasi oleh kalangan pelajar. Seperti hasil operasi di kawasan Bundaran patung Tuban jalan Sunan Kalijogo, Kamis (26/5), dari sekian banyak pelanggara rata-rata berasal dari kalangan pelajar.
Para pelajar pada umumnya tidak memiliki kelengkapan Surat Izin Mengemudi (SIM). Selain kelengkapan surat, banyak para pelajar yang memasang stiker TNI di plat motornya.
Baca Juga: Gelar FGD Bersama Polres, Kemenag Tuban Serukan Pilkada Damai Tanpa Hoaks dan Politik Identitas
“Razia gabungan ini melibatkan 45 personil dari Polri, Denpom TNI dan Dishub. Jadi meskipun plat nomornya ada stiker TNI tetap disuruh melepas,” kata Kabag Ops Polres Tuban, Kompol Hendri Sulistyawan saat dihubungi wartawan di sela-sela memantau kegiatan operasi.
Hendri menjelaskan, bagi pengendara yang melanggar langsung dilakukan sidang di tempat.
“Banyak pelajar yang masih belum memiliki SIM, untuk itu kami berharap agar orang tua yang anaknya belum memiliki SIM, jangan dulu mengendarai motor,” imbuhnya.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Ia menambahkan, Operasi Patuh semeru akan dilakukan sampai 29 Mei 2016 mendatang. Untuk lokasi petugas masih fokus di daerah perkotaan. Razia Ini dilakukan selain instruksi pusat, juga berguna menertibkan lalu lintas.
“Kami harap masyarakat juga sadar akan operasi ini, karena ini juga bagian dari ketertiban dalam berkendara,” tutup Hendri
Terpisah, Shintiya (16) pelajar asal SMA Negeri di Tuban, mengaku kena tilang karena tidak memiliki SIM. Ia pun terpaksa mengikuti sidang di tempat dan didenda oleh Hakim Pengadilan Negeri Tuban.
Baca Juga: Gegara Pohon Pisang Rusak, Kakek di Tuban Nekat Bacok Tetangganya
“Ya tadi langsung didenda ditempat,” timpalnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News