BLITAR, BANGSAONLINE.com - Jawa Timur benar-benar tak mampu menekan kenaikan harga daging sapi, seperti imbauan Presiden Jokowi. Harga daging sapi di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Blitar, saat ini sudah tembus Rp 110 ribu per kilogram (kg). Sebelumya, harga itu masih berkisar antara Rp 90 sampai Rp 105 ribu per kg.
“Kenaikan harga daging sapi sebenarnya sudah terjadi sejak di tingkat rumah pemotongan hewan,” ujar Imam Syafii, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Srengat, Kamis (26/5).
Baca Juga: Pabrik Gula RMI Blitar Targetkan Produksi 1,1 Juta Ton pada 2024
Kenaikan harga itu, terjadi sejak beberapa minggu lalu. Bahkan tidak menutup kemungkinan, harga itu masih akan naik lagi hingga menjelang lebaran. Kenaikan itu, kerap terjadi jelang hari-hari besar.
"Biasanya nanti pas mendekati lebaran harganya bisa semakin tinggi. Bisa tembus Rp 120 ribu per kg," imbuhnya.
Selain daging sapi, pria yang juga membuka lapak daging ayam itu, juga menjelaskan jika harga daging ayam saat ini juga naik. Jika sebelumnya harga daging ayam berkisar Rp 28 ribu per kg, kini bisa tembus Rp 30 ribu per kg. Tingginya harga daging ayam itu, seiring dengan tingginya pula kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Usai Lebaran, Bupati Blitar Kembali Genjot Program OVOP
“Salah satu faktor yang menyebabkan permintaan pasar cukup tinggi adalah tradisi selamatan yang dilakukan masyarakat Kabupaten Blitar setiap menjelang Ramadan. Kondisi ini membuat harga daging sapi dan daging ayam terus membumbung,” ujarnya.
Kenaikan harga daging ini, dikeluhkan para pembeli. “Kenaikan ini sangat memberatkan, terutama menjelang Ramadan,” kata Ria, salah seorang pembeli daging di Pasar Srengat. (tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News