SURABAYA (bangsaonline) - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi MM menawarkan perluasan investasi industri kimia kepada satu perusahaan asal Belgia Solvay Corp Ltd. Peran PMA asal Belgia di Jatim masih minim, sehingga perusahaan Solvay Corp Ltd tidak salah merencanakan perluasan industri kimianya di Jatim.
“Peluang investasi di Jatim masih terbuka lebar utamanya pada bidang industri pengolahan makanan dan minuman, industri kimia dan farmasi, infrastruktur transportasi dan penunjang, industri logam, mesin, dan elektronik, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya, serta industri karet dan plastic,” ujar Sukardi, ketika menerima Dubes RI di Brussel Arif Havas Oegroseno dan Vice President Director Solvay Corp LtdMr Arnaud Jacquet di Ruang Kerja Sekdaprov Kantor Gubernur Jatim, Rabu (21/5/2014).
Baca Juga: Bupati Gresik dan Sekdaprov Launching Aplikasi Trans Jatim Ajaib
Menurutnya, investasi di Jatim semakin menarik karena ditujang kondisi iklim investasi yang baik. Diantaranya besarnya potensi pasar untuk memenuhi kebutuhan 125 juta lebih penduduk di Indonesia bagian timur, kondisi yang aman dan nyaman, kinerja makro ekonomi Jatim yang tinggi, stabil dan berkelanjutan, ketersediaan infrastruktur transportasi, logistik, dan konektivitas yang terus dikembangkan.
Selain itu, Pemprov Jatim juga memberikan jaminan pemerintah (government guarantee) kepada investor. Ada empat hal yang dijamin pemerintah yakni pelayanan perizinan investasi yang mudah, cepat dan bebas biaya proses, fasilitasi penyediaan lahan usaha/industri pada kawasan / zona industri, fasilitasi penyediaan tenaga kerja yang terampil dan produktif, jaminan penyediaan energi listrik dan gas yang cukup.
“Jatim tidak pernah ada kekacauan. Jika ada demonstrasi tetapi terkendali, semua masukan dari masyarakat diakomodir oleh pemerintah,” tuturnya.
Baca Juga: Fraksi PKB Monitor Proses Seleksi Sekdaprov Jatim
Sukardi juga memaparkan kondisi kinerja investasi di Jatim selama lima tahun terakhir. Total realisasi investasi tahun 2009 sebesar Rp. 34,09 triliun dan tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 145,06 triliun. “Ini artinya Jatim mengalami peningkatan sebesar 325,52 persen dalam kurun waktu 5 tahun (2009-2013), dengan pertumbuhan rata-rata sebanyak 65 persen per tahun,” ujarnya.
Total persetujuan izin prinsip tahun 2009 mencapai Rp. 43,09 triliun, dan tahun 2013 meningkat sebanyak Rp. 113,64 triliun atau meningkat sebesar 163,73 persen dalam kurun waktu 5 tahun. “Jadi rata-rata pertumbuhan untuk persetujuan izin prinsip mencapai 32,75 persen per tahun,” katanya.
Sementara itu, untuk proporsi total realisasi investasi terdiri dari PMA sebanyak 23 persen, PMDN sebanyak 24 persen, dan PMDN non fasilitasi sebanyak 53 persen. Sehingga peluang PMA untuk mengembangkan investasi di Jatim masih terbuka lebar.
Baca Juga: Kunjungi Islamic Center, Kapolda Jatim: Alhamdulillah, Kongres HMI Selesai dengan Lancar
Total realisasi PMA di Jatim dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sebesar 10,84 miliar dollar AS untuk 950 proyek, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 143 persen per tahun. Total realisasi PMA asal Belgia berdasarkan nilai investasi menempati urutan ke-19 dengan nilai investasi sebesar 14,74 juta dollar AS untuk 5 proyek.
Sedangkan total izin prinsip PMA di Jatim dalam 5 tahun terakhirsebesar 19,95 dollar AS untuk 753 proyek, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 45 persen per tahun. Dalam hal ini, PMA asal Belgia menempati urutan ke-34 dengan nilai investasi sebanyak 1,54 juta dollar AS untuk 1 proyek.
“Ini artinya pertumbuhan realisasi PMA di Jatim dalam 5 tahun terakhir meningkat tajam sebesar 715 persen atau rata-rata sekitar 143 persen per tahun,” jelasnya.
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Hadapi Bencana, Sekdaprov Kunjungi Posko Bencana BPBD Jatim
Pada kesempatan yang sama, Vice President Director Solvay Corp. Ltd Mr. Arnauld Jacquet menilai sangat baik untuk mengembangkan usaha di Jatim, khususnya di Surabaya. Ini disebabkan karena masyarakat Jatim sangat bersahabat dan mudah berinteraksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News