Beraksi 8 Kali, Jambret Warga Tambak Wedi Diringkus Polisi

Beraksi 8 Kali, Jambret Warga Tambak Wedi Diringkus Polisi Tersangka jambret saat dikeler petugas Polsek Buduran.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sepak terjang Deni Darmawan (19), warga Tambak Wedi Lama gang masjid No.5 Kelurahan Tambak Wedi Kecamatan Kenjeran Surabaya sebagai penjahat jalanan berakhir di Mapolsek Buduran.

Bukannya mendapat barang incaran, pemuda 19 tahun itu malah babak belur dihajar massa saat melakukan aksi ke delapannya Minggu (29/5) sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Juga: Melawan saat Diringkus, Residivis yang Jambret Kalung Emas Bocah di Sedati Dihadiahi Timah Panas

Kapolsek Buduran Kompol Saebani menjelaskan, tersangka melakukan penjambretan bersama rekannya, KL, yang masih buron. Saat beraksi, mereka berboncengan dengan motor Yamaha Mio bernopol L 6134 PM. Deni menyetir motor.

Sementara, KL duduk di belakang dan bertindak sebagai eksekutor. “Mereka mengincar pengendara motor yang membawa barang berharga,” katanya, Selasa (31/5).

Saat melintas di bawah jembatan layang Jenggolo, keduanya melihat Yeni, 17, yang sedang dibonceng oleh Nawi Romli, 21. Deni lantas memacu motornya untuk mendekati motor korban.

Baca Juga: Ketahuan Warga, Jambret di Sidoarjo Dihajar Massa

KL yang sudah bersiap-siap dengan cepat menyambar handphone yang digenggam oleh Yeni. Setelah itu, mereka kabur. “Waktu merampas handphone korban, tersangka juga melakukan kekerasan dengan cara menendang motor korban,” ujarnya.

Beruntung, motor korban tidak sampai terjatuh meski ditendang tersangka. Nawi dan Yeni kemudian berusaha mengejar motor tersangka yang melaju ke arah selatan. Sembari melakukan pengejaran, keduanya juga berteriak maling sehingga menarik perhatian pengendara lain.

Nah, karena gugup dikejar massa, motor tersangka terjatuh dengan sendirinya di Jalan Gajah Mada, Sidoarjo. KL yang duduk di belakang spontan melarikan diri. Berbeda dengan rekannya, Deni justru tidak sempat kabur.

Baca Juga: Warga Ringkus Jambret di Krian Sidoarjo

Warga Kenjeran, Surabaya itu lantas menjadi sasaran amuk massa. Beruntung, tidak jauh dari lokasi ada petugas yang sedang melakukan patroli. “Masih kami kembangkan keterangan dari tersangka untuk menemukan keberadaan KL,” ungkapnya.

Mantan Kapolsek Bojonegoro Kota itu menambahkan, saat pemeriksaan, tersangka mengaku sudah delapan kali melakukan penjambretan. Yakni, 3 kali di Surabaya dan 5 kali di Sidoarjo. Rinciannya, dua kali di Gedangan, satu kali di Waru, Buduran, dan Taman. “Di aksi sebelumnya, mayoritas yang dijambret adalah handphone,” ucapnya.

Saebani menyatakan, pelaku adalah seorang residivis. Berdasarkan catatan kepolisian, tersangka sudah pernah dipenjara pada tahun 2013 dengan kasus yang sama. “Oleh tersangka, handphone hasil kejahatan dijual di kawasan Wonokromo (pasar maling), Surabaya,” terangnya.

Baca Juga: Kabur saat Diamankan Warga, Jambret di Sidoarjo Tewas Tenggelam

Deni mengaku nekat menjambret karena terdesak kebutuhan ekonomi. Sebab, penghasilannya sebagai pedagang es campur dirasa tidak mencukupi untuk menutupi beban biaya ekonomi sehari-hari. “Cuma ikut usaha orang. Sebulan upahnya Rp 1,5 juta,” katanya.

Bapak dua anak tersebut menyatakan, modus yang digunakannya adalah mencari pengendara yang membawa barang berharga di tempat sepi. “Setelah ketemu langsung direbut,” tandas anak kedua dari lima bersaudara itu. (cat/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO