Foto: RONY S/ BANGSAONLINE
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Memasuki hari ketiga puasa Ramadan, di sejumlah pasar tradisional Jombang harga kebutuhan pokok semakin naik tajam. Di antaranya adalah gula pasir. Jika sebelumnya harga gula pasir hanya berkisar Rp 15 ribu per kilogram, kini sudah tembus Rp 17 ribu.
Padahal pada saat yang sama, pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar OP (operasi pasar). Dalam OP tersebut harga gula dilepas Rp 11.750 per kilogram. Namun sayang, meski OP terus digelar, namun harga gula tidak terkejar.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
H Samroatul Ilmi, pedagang sembako di Pasar Cukir mengatakan, sejak memasuki bulan puasa, harga gula terus melambung. Mulai dari Rp 12 ribu, Rp 13 ribu, Rp 15 ribu, hingga Rp 17 ribu per kilogram.
"Saat ini harga gula tingkat grosir mencapai Rp 16 ribu per kilogram. Kalau di tingkat pengecer bisa sampai Rp 17 ribu per kilogram," ujar pria yang akrab disapa Kaji Sam, ini, Rabu (8/6/2016).
Kaji Sam mengatakan, pihaknya tidak tahu secara pasti apa pemicu kenaikan kristal putih tersebut. "Karena harga dari produsen naik, akhirnya harga yang kami patok juga naik. Kalau penyebab kenaikan ini saya sendiri tidak tahu," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
Sebenarnya bukan hanya gula, kenaikan serupa juga terjadi pada komoditas lain. Seperti cabai merah dan beras. Untuk cabai merah harga sudah tembus Rp 20 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 18 ribu. Sedangkan beras jenis membramo naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 10 ribu per kilogram. (ony/dio/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
