Tembus Rp 30 Ribu per Kg Sejak Awal Ramadan, Pembeli Hindari Daging Ayam

Tembus Rp 30 Ribu per Kg Sejak Awal Ramadan, Pembeli Hindari Daging Ayam

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Harga daging ayam dan sejumlah kebutuhan pokok di Kota Mojokerto masih tinggi. Sejak Ramadan lalu harga unggas ini terkatrol Rp 5000, dibanding sebelum bulan ini.

Kenaikan harga daging ayam itu tampak di Pasar Tanjung Anyar, yang menjadi pasar terbesar di Kota Mojokerto. Akibatnya, permintaan daging ayam juga turun. "Kenaikan harga ini sejak memasuki bulan puasa. Nggak tahu kenapa," tutur Kasiyati, Rabu (15/6).

Baca Juga: TPID Kabupaten Mojokerto Antisipasi Inflasi Saat Ramadhan

Penjual daging ayam ini menjelaskan, kenaikan harga ayam itu terjadi pada beberapa jenis ayam, seperti ayam leghorn di mana sebelumnya harga Rp 35 ribu per ekor, saat ini menjadi Rp 40 ribu per ekor. Lalu untuk ayam potong, jika sebelumnya hanya sekitar Rp 25 ribu per kg, maka saat ini sudah merangkak naik menjadi Rp 29-30 ribu per kg.

"Kenaikan ini membuat pembeli menurun dibandingkan sebelumnya. Sebelumnya, ayam yang terjual bisa lima ekor tapi saat ini hanya tiga ekor saja. Omzet juga menurun, di mana sebelumnya capai Rp 2 juta tapi saat ini hanya Rp 1 juta," kata warga Pulorejo ini.

Hal senada juga diutarakan penjual ayam lainnya, Sai'in. Dia mengurai, kenaikan harga ayam sudah terjadi hampir seminggu ini. Harga ayam potong saat ini Rp 30 ribu per ekor, padahal sebelumnya Rp 27 ribu per ekor.

Baca Juga: Pengendalian Inflasi, Bupati Mojokerto Ikfina Launching Wulandari

"Kalau di rata-rata, kenaikan harga sekitar Rp 500 per hari. Omzet berkurang sekira 25 persen sejak harga ayam naik," urainya.

Dia mengakui, kenaikan harga ayam ini memang terjadi menjelang bulan puasa. Meski ini terjadi tiap tahun, namun dia berharap harga kembali stabil ketika bulan puasa hingga Lebaran. "Kami ingin harga ayam tak merangkak naik lagi," pungkasnya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO