Teteskan Air Mata, Perdana Menteri Mundur karena Referendum Inggris keluar dari Eropa

Teteskan Air Mata, Perdana Menteri Mundur karena Referendum Inggris keluar dari Eropa Perdana Menteri Inggris David Cameron didampingi istrinya, Samantha., saat membacakan pengunduran diri dari Perdana Menteri. 2016 Getty Images/Andrew Parsons/merdeka.com

"Menurut pandangan saya, Inggris harus memiliki perdana menteri baru pada konferensi partai Oktober mendatang," kata Cameron.

Cameron terlihat menitikkan air mata saat membacakan pidato pengunduran diri. Kendati begitu, dia mengaku bangga telah dipercaya rakyat menjadi perdana menteri selama enam tahun terakhir.

Kemungkinan besar anggota Partai Konservatif akan memilih sosok Boris Johnson. Mantan Wali Kota London itu menjadi tokoh utama yang mendorong opsi Inggris keluar dari Uni Eropa. Sesama kolega mengucapkan kesedihan serta ketidakpercayaan karena Cameron memilih mundur dalam situasi seperti sekarang.

Selama beberapa bulan ini, Cameron berkali-kali mengingatkan rakyat agar tidak memilih opsi Brexit. Sebab Inggris terancam mengalami resesi. Namun kalangan nasionalis serta anti-imigran terbukti menang besar dalam referendum kemarin.

Dampak dari referendum ini melebar, tak cuma menyangkut nasib Cameron. Skotlandia dan Irlandia Utara mengaku tidak puas karena keinginan mereka tetap bertahan di Uni Eropa kalah dari suara rakyat Inggris. Kemungkinan besar Britania Raya akan pecah dalam waktu dekat.

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO