BOJONEGORO,BANGSAONLINE.com - Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, MZ Budi Mulyono mengatakan jika lebaran 1 Syawal 1437 Hijriyah mendatang berpotensi diguyur hujan.
Itu berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur sejak bulan April kemarin, jika hujan masih akan terus turun di seluruh wilayah di Jatim hingga bulan Agustus mendatang.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Bisa jadi lebaran akan turun hujan, karena cuaca awal kemarau tahun ini sangat ekstrem, atau kemarau basah," ujar Budi kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (29/6). Ia menyebutkan, hujan yang turun pada awal bulan Juli besuk antara 0 - 20 hingga 21 - 50 mili meter (mm). Sementara hujan pada bulan Agustus antara 0-20 hingga 101 - 150 mm.
"Bahkan mulai bulan Juli hujan yang turun diprediksi dibarengi petir dan disertai angin," paparnya. "Kami mengimbau masyarakat Bojonegoro untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem tahun ini," tandasnya.
Sementara itu, lebaran atau Hari Raya Idul Fitri seluruh masyarakat muslim berbahagia, termasuk di Bojonegoro. Masyarakat mulai menyiapkan segala pernik lebaran jauh hari, termasuk membeli baju baru untuk dipakai pada hari raya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Pada Hari Raya, masyarakat seperti dilahirkan kembali setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan. Sehingga, pada saat lebaran masyarakat merayakan dengan bahagia dan gegap gempita. Namun, jika lebaran diguyur hujan, maka kebahagiaan masyarakat bakal berkurang.
"Mudah-mudahan malam takbiran tidak turun hujan, biar lebaran semakin ramai," ujar salah satu pemuda di Bojonegoro, Abdul Manaf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News