KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Langkah Pemkot Mojokerto mengoptimalkan kembali Pasar Kliwon lagi-lagi kandas. Pasalnya, upaya revitalisasi pasar yang menelan anggaran pemda Rp 500 juta lebih meleset dari target.
CV Warna Mukti Konstruksi (WMK), yang ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan 22 kios pujasera diduga gagal menyelesaikan kontraknya secara tepat waktu. Akibatnya, rekanan yang beralamat di Japan, Sooko, Kabupaten Mojokerto harus melakukan langkah adendum atau perbaikan kontrak dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) selaku pemegang kuasa anggaran.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Kebaikan di Pasar Kedung Maling
"Memang benar, masa kontrak WMK untuk pembangunan kios pasar Kliwon habis. Masa pengerjaannya sampai Minggu kemarin, dan rekanan kena adendum dengan diwajibkan membayar denda 0,1 persen atau sekitar Rp 500 per hari. Denda itu dikalikan 0,1 persen dari nilai kontrak," kata Kadiskoperindag Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, Senin (18/7).
Mantan Kadishub ini mengaku tidak terlampau merisaukan persoalan denda ini. "Nanti kita ambilkan dari uang jaminan yang dititipkan rekanan pada kita," akunya.
Ruby mengungkapkan, pihaknya telah mendesak rekanannya agar menuntaskan pembangunan saat ramadan lalu. "Rehab itu sebenarnya kami harapkan rampung sebelum hari raya untuk dibuat buka bersama dengan PKL jalan Mojopahit. Tapi tampaknya harapan itu tidak kesampaian," tandasnya.
Baca Juga: Blusukan ke 2 Pasar di Mojokerto, Gubernur Khofifah Pastikan Stok Bahan Pokok Aman hingga Lebaran
Dikonfirmasi di lokasi proyek, mandor CV WMK, Mahful, tidak menampik perihal mundurnya target pengerjaan. "Kita telat dua hari ini karena terkendala libur Lebaran kemarin. Mau lebaran tukangnya pada minta libur semua," katanya.
Karenanya, lanjut ia, pihaknya mengajukan penambahan waktu lewat adendum kepada Diskoperidag. "Kita ajukan adendum ke Disperindag sejak sebelum Lebaran lalu. Kemungkinan selesai seminggu lagi, kita lagi ngebut ini," jelasnya.
Ia mengungkapkan, pengerjaan itu ia jalankan sejak dua minggu sebelum ramadan. Namun hingga sekarang masih juga belum selesai.
Baca Juga: Gelaran Wayang Kulit Iringi Prosesi Pergantian Nama Pasar Lespadangan Menjadi Pasar Rakyat Bagusan
Sementara itu, dari pantauan dilapangan pembangunan 22 kios berukuran sekitar 2,5 meter itu tengah dikebut. Namun penyelesaiannya baru sekitar 60 persen. Sejumlah tukang tengah memasang keramik, sedang sebagian lainnya mengerjakan saluran air. Tapi pavingnya masih belum dipasang. Demikian dengan pengecatannya belum dilakukan sama sekali. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News