SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hari pertama masuk sekolah dan pelaksanaan LOS (Layanan Orientasi Siswa), Kepala Dinas Pendidikan Prov Jatim Dr Saiful Rachman MM MPd sidak di 4 SMA di Surabaya. Ke empat sekolah tersebut antara lain SMAN 1, 2, 5, dan 9.
“Pelaksanaan orientasi kali ini berbeda dari pelaksanaan–pelaksanaan sebelumnya, karena saat ini guru berperan sebagai pembimbing siswa baru, sedangkan kakak kelas hanya sebagai pendamping,” kata Saiful, Senin (18/7).
Baca Juga: Gelar Studium Generale, Fikom Unitomo Siapkan Lulusan Berkualitas di Era Post-Truth
Di keempat sekolah, tidak ditemukan adanya penggunaan atribut aneh seperti tahun-tahun sebelumnya. "Sekolah-sekolah di Jawa Timur sudah tertib mengikuti aturan Kemendikbud, tidak menggunakan atribut dan memberikan tugas yang menyulitkan," ujarnya.
Masa orientasi akan diisi dengan materi pengenalan lingkungan dan pengenalan program–program yang berlaku di sekolah. Melalui sidak ini Kadindik menilai pelaksanaan LOS di hari pertama berjalan dengan baik.
Saiful berharap, tidak akan ada laporan penyalahgunaan pelaksanaan LOS di Jawa Timur dan belum ada laporan dari sekolah di Jatim yang melakukan perpeloncoan pada masa LOS.
Baca Juga: Promosikan Kampus, UPN Veteran Jatim Jalin Kerja Sama dengan SMKN 2 Tuban
Menanggapi imbauan Mendikbud mengenai orang tua yang mengantar putra putrinya di hari pertama masuk sekolah, Kadindik menilai pelaksanaannya pada masing–masing orang tua dan sekolah bervariasi.
“Ada orang tua yang hanya mengantar sampai di pintu gerbang, sekolah mengumpulkan orang tua dan member program, dan juga ada yang mengenalkan lingkungan sekolah beserta anak-anaknya, bahkan ada orang tua yang diajak upacara,”
Kepala SMA 9 Surabaya Mochammad Shadali mengatakan, kami melaksanakan himbauan dari mendikbud, ya memang benar apa yang dikatakan saiful tadi, ya memang kenyaataanya ada yang mengantarkan sampai di pintu gerbang, karena kebutuhan orang tua tidak sama.
Baca Juga: ITS Raih 4 Penghargaan di KBGI 2024
Tapi kemaren kita sudah kumpulkan dan paparkan program-program yang ada di sekolah, perkenalan dengan wali kelas dan guru-guru, ini dilakukan supaya kalau terjadi permasalahan langsung bisa komunikasi.
Para orangtua tersebut juga telah diberi nomor kontak kepala sekolah dan guru agar tetap bisa memonitor kegiatan sang anak lewat sambungan telepon. “Jadi kalau ada permasalahan wali murid bisa menghubungi langsung sewaktu-waktu,” tutupnya. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News