Genjot Skill, Buruh Pabrik Plastik di Sidoarjo Ikuti Diklat Berbasis Kompetensi

Genjot Skill, Buruh Pabrik Plastik di Sidoarjo Ikuti Diklat Berbasis Kompetensi SIMBOLIS: Wabup Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin mengalungkan tanda peserta kepada buruh pabrik plastik yang mengikuti diklat, Senin (18/7). foto istimewa

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 80 buruh pabrik pengolahan plastik di Sidoarjo, PT Yanaprima Hastapersada Tbk, mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 3 in 1 berbasis kompetensi, 18-28 Juli 2016, di aula pabrik, di Jl Raya Cemengkalang Kota Sidoarjo.

Diklat ini juga dibarengi pelaksanaan Uji Kompetensi yang diikuti 30 buruh pabrik pengolahan plastik tersebut. "Diklat ini sebagai upaya menyiapkan SDM bidang industri, khususnya bidang pengolahan plastik," cetus Wabup H Nur Ahmad Syaifuddin kala membuka Diklat, Senin (18/7).

Kata Wabup, melalui diklat tersebut akan tercetak tenaga kerja yang terampil, yang memiliki skill/kemampuan di bidang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan meningkatnya skill tenaga kerja akan berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan.

Oleh karena itu Diklat semacam ini sangat perlu dilaksanakan. Agar dapat juga menjaga dan meningkatkan kualitas produk Indonesia.

Cak Nur, panggilan karib Wabup Sidoarjo itu mengatakan tenaga kerja dengan skill mumpuni saat ini mutlak diperlukan untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sebab MEA saat ini, Tenaga Kerja Indonesia bakal bersaing dengan tenaga asing, sehingga tenaga kerja yang terampil akan mampu bersaing di era MEA yang sudah berlaku.

Sementara, Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian RI, Mujiyono yang hadir dalam pembukaan Diklat, mengatakan sektor industri memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Untuk membangun sektor industri harus disiapkan SDM yang kompeten.

SDM yang kompeten akan mempercepat pertumbuhan sektor industri. Dan hal tersebut, kata Mujiyono menjadi tugasnya. Tugas Balai Diklat Industri untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang memiliki kompetensi.

Ia mengatakan tenaga kerja sektor industri saat ini ada 15 juta orang. Dengan pertumbuhan industri yang mencapai 5-6 persen, dibutuhkan tenaga kerja 600 ribu orang setiap tahunnya. Untuk itu perlu disiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi. Bila itu tidak dilakukan, akan menjadikan peluang bagi negara lain untuk memanfaatkan kondisi tersebut.

Mujiyono mengatakan saat ini sudah berlaku MEA di 10 negara Asean. Termasuk perdagangan bebas tentang tenaga kerja. Kalau tenaga kerja yang berkompeten tidak disiapkan, ia takut kebutuhan 600 ribu orang tenaga kerja akan datang dari negara tetangga.

Sedangkan Kepala Balai Diklat Industri Yogyakarta, Tevi Dwi Kurniaty dalam kesempatan tersebut mengatakan tujuan Diklat untuk meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill calon tenaga kerja yang siap bekerja sebagai operator produksi diperusahaan plastik. (sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO