SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) ke depan lapangan Giling atau Jl. Agus Salim Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menuai protes dari sejumlah kalangan. Kali ini datang dari Kemenag Sumenep.
Kepala Kantor Kemenag Sumenep, Moh. Shodiq mengatakan, pada dasarnya pihaknya mendukung kebijakan pemerintah daerah, namun untuk penempatan PKL di depan lapangan Giling ini sudah mengganggu terhadap kantor Kemenag.
Baca Juga: Tingkatkan Pengunjung, Fauzi Sajikan Seni Budaya dan Musik Milenial di Pasar Bangkal
Seharusnya pemerintah daerah melakukan kajian terlebih dahulu dalam penempatan PKL tersebut. Sehingga para PKL tidak harus berada di depan kantor Kemenag, dan membuat jalan raya macet.
“Pemkab tidak serta merta langsung merelokasinya ke depan Giling, tapi juga harus memperhatikan penataan tempat para PKL. Masa langsung menutupi kantor Kemenag dan sekarang juga sering macet di depan kantornya,” katanya, Sabtu (23/7) seperti dilansir Newsmadura.com
Ia mengatakan pada sore hari, sejak pukul 03.00 Wib kendaraan roda empat sudah tidak boleh masuk ke area tersebut, sehingga banyak tamu yang berkepentingan ke Kantor Kemenag Sumenep mengeluh.
Baca Juga: Ratusan PKL di Sumenep Ngotot Kembali ke Taman Bunga, Dihadang Satpol PP
“Saya sendiri juga tidak bisa masuk ke rumah Dinas, saat pulang dari rapat koordinasi. Bahkan saat harus adu argumen dulu dengan petugas Dinas Perhubungan agar bisa masuk mobil ke Rumah Dinas,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya melayangkan surat kepada Pemkab Sumenep terkait dengan tenda PKL yang berada di depan Kantor Kemenag dan MAN agar lebih ditertibkan, sehingga tidak mengganggu.
“Dalam surat tersebut kami meminta agar Pemkab mengkaji ulang terkait dengan adanya larangan roda 4 masuk ke area tersebu, atau diberlakukan saja jalur satu arah agar tidak macet,” pungkasnya.
Baca Juga: Ratusan PKL Demo Pemkab Sumenep, Tuntut Cabut Kebijakan Relokasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News