Multi Tafsir, Sandal New Era Bermotif Mirip Lafadz Allah Dibakar

Multi Tafsir, Sandal New Era Bermotif Mirip Lafadz Allah Dibakar Ketua MUI Gresik, KH Mansur Sodiq, didampingi KH Nur Muhammad dan Direktur PT New Era Rubberindo ketika membakar sandal berlafadz Allah di depan PT New Era. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Management PT New Era Rubberindo, di Jalan Mayjen Soengkono Kecamatan Kebomas, akhirnya membakar sandal yang ditengarai ada lafadz Allah, di depan pabrik, di Jalan Mayjen Soengkono Kecamatan Kebomas, Senin(25/7).

Pembakaran puluhan pasang sandal sebagai bentuk simbolis ini disaksikan oleh para petinggi MUI Kabupaten Gresik. Mereka di antaranya, Ketua MUI, KH Mansur Sodiq, Sekretaris MUI, Abdul Munif, Penasehat MUI, KH Nur Muhammad, dan Abdul Kholiq. Juga hadir Direktur PT New Era Rubberindo, Johannes dan jajaran komisaris dan para direksi PT New Era.

Baca Juga: Dituntut 2,6 Tahun, Begini Pledoi Samsudin Blitar Dalam Sidang Pembelaan

Menurut Ketua MUI Kabupaten Gresik, KH Mansur Sodiq, bahwa pembakaran atau pemusnahan sandal yang multi tafsir ada lafadz Allah tersebut, sebagai itikad baik untuk mencegah keresahan masyarakat. Pembakaran tersebut sebagai bentuk tanggungjawab pihak perusahaan agar keberadaan sandal tersebut tidak kian meresahkan.

"Meski lafadz Allah yang terdapat dalam sandal tersebut masih multi tafsir. Tapi, MUI mendukung langkah PT New Era membakar sandal untuk menghindari keresahan masyarakat," kata kiai Mansur.

Untuk tahap awal, sandal yang dibakar sebagian. Kemudian, selanjutnya sandal secara bertahap akan ditarik dari masyarakat dan dibakar. "Sandal-sandal tersebut akan terus ditarik secara bertahap. Setelah itu, dibakar," jelasnya.

Baca Juga: Polda Lampung Tetapkan Komika AR sebagai Tersangka atas Kasus Dugaan Penistaan Agama

Diharapkan, usai sandal dimusnahkan, keresahan masyarakat sudah tidak ada lagi. "Saya minta masyarakat tidak resah lagi setelah sandal ditarik dan dibakar," terangnya.

Dia juga meminta, pasca sandal ditarik, sudah tidak ada lagi pro-kontra soal keberadaan sandal yang masih multi tafsir terdapat lafadz Allah tersebut. "MUI menghimbau kepada masyarakat agar tidak terjadi pro-kontra lagi pasca sandal ditarik," pungkasnya.

Sementara Direktur PT New Era Rubberindo, Johannes menyatakan, dari 50 ribu sandal yang beredar di masyarakat, sudah 2 ribu pasang sandal yang ditarik. "Untuk pembakaran tahap awal ini baru dilakukan sebagian," katanya.

Baca Juga: Menkopolhukam Sebut Kasus Penistaan Agama oleh Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Masuki Tahap Penyidikan

Selanjutnya, kata Johannes sandal secara bertahap akan ditarik, baik sandal yang beredar di wilayah Jawa maupun luar Jawa. "Semuanya akan kami tarik secara bertahap lalu kami bakar juga," janjinya.

Johannes mengaku, belum tahu secara pasti berapa kerugian yang diderita New Era pasca sandal tersebut ditarik. "Kami belum hitung berapa kerugian yang kami alami pasca penarikan sandal tersebut," katanya.

Ditanya, soal pembuatan matras untuk mencetak sandal berlafadz Allah, ada unsur kesengajan atau tidak? Johannes dengan tegas menyatakan, tidak ada unsur kesengajaan. Dia juga memastikan tidak ada unsur kesengajaan untuk mendiskriditkan agama lain."Tidak ada unsur itu. Mayoritas karyawan New Era itu muslim," terangnya.

Baca Juga: Polri Tanggapi Laporan soal Dugaan Penyimpangan Ajaran Al Zaytun

Johannes menjamin, masyarakat yang sudah beli sandal tersebut, bisa ditukar ke PT New Era. "Kami siap mengganti," pungkasnya.(hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO