JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sukati (53), warga Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang, menjadi korban jambret. Tidak hanya dijambret, Sukati juga dianiaya. Kepalanya dihantam menggunakan paving sebelum kalung yang ia pakai dirampas pelaku.
Pelaku yang sempat kabur akhirnya berhasil ditangkap dan dihakimi massa. Pelaku diketahui bernama M Auliyaurrosyidin (27), warga Kecamatan Mojoagung, Jombang. Selanjutnya, jambret jalanan ini digelandang ke kantor polisi guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Juga: Linmas Perempuan di Jombang Gagalkan Aksi Penjambretan, Bertepatan Dengan Hari Ibu
"Pelaku kita jebloskan salam sel tahanan. Selain itu, kita juga menyita sejumlah barang bukti," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang Iptu Dwi Retno Suharti, Rabu (27/7).
Retno menjelaskan, kejadian itu bermula ketika Rosyidin (pelaku) mendatangi toko milik Sukati yang ada di Desa Rejoagung, Ngoro, Selasa (26/7) sore. Layaknya pembeli, dia sibuk memilih sejumlah barang rumah tangga berbahan plastik. Rosyidin kemudian berpura-pura hendak membeli sebuah bak atau ember plastik.
Saat pelaku ada kesempatan dekat dengan korban, Rosyidin langsung menarik kalung emas yang dipakai dileher Sukati. Karena korban melawan, sempat terjadi tarik menarik memperebutkan perhiasan itu. Akan tetapi, pelaku mengeluarkan paving blok yang dibungkus plastik. Paving tersebut ia hantamkan ke tangan korban. Pelaku kemudian dengan mudah membawa kabur kalung dan liontin emas tersebut.
Baca Juga: Dua Pelaku Jambret Spesialis Emak-Emak Ditembak Polisi
Sadar jadi korban penjambretan, dengan sekuat tenaga Sukati berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu berhamburan mengejar pelaku. Walhasil, Rosyidin bisa dilumpuhkan. Tendangan dan pukulan mendarat empuk di tubuhnya.
"Barang bukti yang kita amankan meliputi sebuah liontin emas seberat 700 gram, kalung emas melano berat 40 gram. Kemudian sepeda motor Suzuki Hayate 125 warna merah hitam nopol S 2534 YZ, yang dipakai pelaku. Serta paving blok seberat 2,5 kilogram yang dibungkus plastik kuning," pungkas Retno. (ony/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News