Sumur Tapen 2 Pertamina EP di Kecamatan Senori Siap Tes dan Produksi

Sumur Tapen 2 Pertamina EP di Kecamatan Senori Siap Tes dan Produksi Inilah lokasi Sumur Tapen 2 yang kini telah bersiap melakukan tes dan siap produksi. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - PT Field Cepu Asset 4 berencana akan melakukan tahapan tes dan produksi pada Sumur Tapen 2 di Desa sidoharjo, Kecamatan Senori, Tuban pada Agustus mendatang.

PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak perusahaan PT Pertamina, telah melakukan proses pemboran sumur tapen 2 mencapai total depth (kedalaman yang ditentukan).

Field Manager Field Cepu Asset 4, Agus Amperianto kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (18/7) mengatakan, setelah mencapai total depth rencananya akan dilakukan komplesi sumur.

"Dari situ diharapkan dapat sesuai drilling timenya. Proses pemboran sumur Tapen 2 yang dimulai pertengahan Juni lalu sudah memasuki separuh jumlah total dept yaitu mencapai 3000 meter. Kini kedalaman sudah berada di 1.933 meter dan menuju 2.011 meter. Setelah itu akan dilanjutkan meunju kedalamam 2.229 meter," jelasnya.

Ia membeberkan, proses directional drilling atau pemboran berarah perlu dilakukan ekstra hari-hati. Sebab, lubang yang dibuat sebelumnya tidak boleh meleset dari target yang direncakan demi menuju formasi produktivitasnya. Bahkan, tim selalu mengontrol untuk melihat sudut kemiringan lubang dan arah lubangnya.

“Dari control dan survey tersebut nanti akan diperoleh data kemiringan, kedalaman dan arah lubang,” tambahnya.

Agus mengakui, pada tahapan directional drilling tersebut memang cukup rumit dibanding straight hole. Pasalnya, pemboran terarah menggunakan alat pembelok dan diperlukan survey terdahulu. Selain itu, lubang yang dibuat harus lebih panjang dan perencanaan menggunakan prinsip matematis yang rumit.

“Karena melalui beberap tahapan, jadi proses lebih lama dari target,” ungkapnya.

Sumur Tapen 2 yang berada di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori ini ditaksir dapat memproduksi 250 barel minyak per hari. Diperkirakan masa produksinya bisa mencapai dalam 10 tahun mendatang. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO