Pendapatan ANTV Rp 858 M, Total Grup VIVA Raih Rp 1,219 Triliun dalam Semester Ini

Pendapatan ANTV Rp 858 M, Total Grup VIVA Raih Rp 1,219 Triliun dalam Semester Ini

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Bisnis terus mengalami pengingkatan. Paling tidak, ini terlihat pada PT Visi Media Asia Tbk atau Grup VIVA, induk perusahaan dari , tvOne, dan viva.co.id. Grup VIVA meraih pendapatan sebesar Rp 1,219 triliun pada semester I tahun ini. Pendapatan tersebut tumbuh 9,6 persen dibandingkan pendapatan VIVA pada semester I tahun lalu.

Seperti dilansir Tempo.co, menurut keterangan resmi Grup VIVA, Kamis, 4 Agustus 2016, pertumbuhan pendapatan VIVA tersebut lebih besar daripada pertumbuhan industri sebesar 3,8 persen year on year. Peningkatan pendapatan itu didukung oleh pendapatan yang mencapai Rp 858 miliar atau tumbuh 14,6 persen year on year

Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Jatim Gelar Media Gathering di Kota Batu Selama 3 Hari

Presiden Direktur Grup VIVA Anindya Bakrie mengatakan, pertumbuhan pendapatan VIVA, khususnya , merupakan hasil dari penerapan strategi perusahaan. " berhasil menyiarkan program-program yang tepat bagi para pemirsanya dan pengiklan," katanya.

Selain itu, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA VIVA pada semester ini meningkat 13,9 persen year on year atau sebesar Rp 409 miliar. "Dengan peningkatan EBITDA, marjin EBITDA juga mengalami peningkatan menjadi 33,5 persen," tutur Anindya.

Ekonom sekaligus analis LBP Enterprises, Lucky Bayu Purnomo, menilai bahwa pertumbuhan VIVA akan terus meningkat. VIVA memiliki karakteristik yang kuat, di mana tvOne menjadi televisi berita dan merupakan televisi hiburan. "Dua hal itu yang memungkinkan kinerja VIVA ke depan cukup baik."

Baca Juga: Bawaslu Mojokerto Gelar Pertemuan Ajak Insan Pers Saling Sinergi Demi Pemilu 2024

Lucky pun menambahkan, pertumbuhan VIVA semester ini membaik dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu karena pertumbuhan industri televisi di Indonesia juga meningkat. "Dan ditunjang peran pemerintah yang mendorong industri makro sehingga belanja iklan meningkat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO