KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ironis, meski hanya terdiri dari tiga kecamatan belum seluruh wilayah di Kota Mojokerto tersentuh layanan angkot sekolah gratis. Minimnya anggaran disebut-sebut sebagai biang blank area fasilitas yang telah berjalan kurang lebih setengah tahun terakhir.
Wilayah tersebut berada di kawasan barat, yakni Kelurahan Blooto dan Kelurahan Pulorejo. "Belum seluruh kawasan tercover angkutan gratis. Tidak ada trayek angkut yang mengarah ke sana," ungkap Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishub Kominfo) Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, (9/8) kemarin.
Baca Juga: Kota Mojokerto Terapkan Transportasi New Normal Aman Covid-19
Agar mendapat fasilitas yang sama, kata ia, butuh pengembangan trayek anyar. "Kita perlu kembangkan trayek baru ke sana. Keterbatasan anggaran menjadi salah satu persoalan untuk mengikat armada baru," tambahnya.
Gaguk menambahkan, kekuatan angkot yang masuk dalam jajarannya berjumlah 12 armada per hari. Jumlah itu pun, setelah ada tambahan dua armada baru. Sejatinya, Dishub menjalin kontrak dengan 10 armada. Tapi karena dirasa kurang, SKPD ini menambah dua angkut lagi.
Sebab, animo siswa terutama dari SMPN 2 dan SMPN 5 sangat besar. Untuk itu, ia menambah armada dari trayek lainnya yang sepi peminat.
Baca Juga: Launching Angkutan Pemandu Moda, Ning Ita Jajal Bus Bandara
Dalam evaluasi empat bulan berjalan, kawasan By Pass ke timur tergolong paling sepi. Meski demikian Gaguk mengatakan tidak akan menghapus trayek ke wilayah tersebut.
"Justru saat ini kami mengusulkan tambahan 5 unit mobil baru tahun depan. Sehingga bisa melayani seluruh siswa," tandasnya.
Menanggapi besarnya permintaan masyarakat terhadap armada sekolah gratis ini, Komisi III DPRD angkat bicara. "Pada dasarnya pemerintah harus peka terhadap kondisi ini. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa tercover seluruhnya," kata anggota Komisi III, Cholid Virdaus.
Baca Juga: Angkutan Sekolah Baru di Mojokerto Jangkau 14 Rute
Politisi dewan ini menyilahkan Dishub menemukan faktor persoalan dilapangan dan segera ditemukan solusi. "Jika anggaran bisa diajukan penambahan. Jika armada yang minim fasilitas Dishub bisa berbicara dengan pemilik angkut untuk mendapat fasilitas yang diharapkan," katanya. (yep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News