SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang cenderung meremehkan prestasi Wali Kotamadia Surabaya Tri Rismahari berbuntut panjang. Risma – panggilan akrab Tri Rismahari ini – langsung menggelar jumpa pers menjawab ejekan Ahok.
”Kenapa Pak Ahok nyerang-nyerang Surabaya terus. Surabaya salah apa kepada Pak Ahok,” kata Risma dengan wajah ekspresif di Balai Kota Surabaya, Kamis (11/8).
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
Ia mengaku heran kenapa Ahok menghina Surabaya terus. Padahal, tegas Risma, dirinya sudah berkali-kali menegaskan bahwa dirinya lebih memilih mimpin Surabaya ketimbang maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Tapi kenapa Ahok menghina kota Surabaya.
”Pak Ahok kan incumbent. Incumbent itu tak perlu takut kalau kerjanya baik,” katanya. Ia mencontohkan dirinya dalam pemilihan wali kota periode kedua. ”Saya malah diundang warga. Gambar-gambar bukan saya yang buat,” katanya.
Artinya, kalau kinerja kepala daerah itu baik, menurut Risma, maka tak perlu memaksa warga untuk memilih karena warga akan mendukung dengan sendirinya. Risma mengaku sengaja menggelar jumpa pers mendadak karena khawatir warga Surabaya marah. Karena itu ia minta warga Surabaya tak terpancing oleh pernyataan Ahok. ”Kita ini kan bersaudara,” kata Risma. ”Warga Surabaya kan banyak juga di Jakarta,” katanya.
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Ia juga meluruskan pernyataan Ahok yang menyebut Surabaya hanya seluas Jakarta Selatan. Menurut Risma, Surabaya itu separuh kota Jakarta. "Saya ini selalu bicara dengan data," katanya. Luas Jakarta 661.5 Km2 sedangkan Surabaya 374,8 Km2.
"Dan saya ini hanya seorang wali kota," katanya. Sedang Ahok, menurut Rsima, seorang Gubernur yang dibantu 5 wali kota dan 1 bupati. Anggaran kota Surabaya, kata Risma, juga jauh lebih kecil dibanding kota Jakarta. APBD Surabaya Rp 7 triliun sedang APBD Jakarta Rp 64 triliun.
(BACA: Serang Risma, PDIP Sebut Ahok Mainkan Strategi Pemasaran
Baca Juga: Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Seperti ramai diberitakan, Ahok menyerang Risma dengan menyatakan bahwa dirinya merasa tertantang untuk berdebat dengan calon-calon gubernur lawan-lawan politiknya. Ia bahkan menyinggung materi debat misalnya tentang keberhasilan Risma dalam membangun trotoar.
"Nah, itu persaingan yang sehat, kita akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma (seluas) Jakarta Selatan. Kalau Jakarta ini bukan cuma Jakarta Selatan. Ada Utara, Pusat, Timur, dan Barat, itu beda gitu lho," ujar Ahok.
Ahok pun menginginkan para kepala daerah lain dapat mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sehingga, ajang pemilihan orang nomor satu di DKI Jakarta itu bisa diikuti oleh orang yang teruji, dan persaingannya lebih mengedepankan adu gagasan dan program.
Baca Juga: Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
"Dari dulu aku demen banyak orang bagus yang ikut (Pilkada). Kalau ada gubernur yang lebih baik yaa aku pensiun, enak juga kan," tukas Ahok. (ma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News