SURABAYA (bangsonline) - Tiga mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas Surabaya (Ubaya) merakit dan memodifikasi robot sehingga pandai menari. Mereka adalah Bagus Olifianto, Hamdi Fawazal, dan Okky Andriansyah. Mereka menamakan robot ini dengan Niniteus.
Niniteus adalah kepanjangan dari nini yang merupakan panggilan wanita dewasa di Bali sedangkan teus artinya Teknik Elektro Universitas Surabaya. Robot ini pandai menari bergantung program yang dijalankan.
Baca Juga: Beri Kuliah Umum di Ubaya, Gubernur Khofifah Berbagi Resep Menjaga Kebhinekaan
Tercatat, robot niniteus pernah membawakan Tari Anoman dan Tari Legong Keraton. Dengan dilengkapi kostum adat Bali, karya Bagus Olifianto dan kawan-kawan menggunakan sensor suara (lagu) untuk menghasilkan gerakan yang menggemaskan dari Niniteus.
Tengok ke kanan, ke kiri, mengangguk, berjalan maju dan mundur, serta jongkok setengah badan seperti layaknya penari Bali mengikuti irama lagu, itulah gerakan robot Niniteus.
“Dalam kurun waktu empat bulan, Niniterus berhasil dirakit dan dimodifikasi sampai menghasilkan lenggokan saat menari," ujar Bagus yang sedang duduk di semester enam.
Baca Juga: Guru-Guru PAUD di Mojokerto Ikuti TOT Pra-Literasi
Ia menuturkan, saat lagu diputar, Niniteus akan langsung menari sesuai programnya. Karena selama ini masih mampu menari dua judul lagu, maka kostum Niniteus juga memiliki dua buah.
“Robot ini menari di atas lintasan. Dapat menggunakan lintasan apapun, asal datar dan tidak bergelombang. Kami juga sudah menyiapkan alas kaki robot agar dapat menghasilkan gaya gesek yang sesuai dan mendukung keseimbangan jalannya. Niniteus dapat bertahan sekitar empat menit selama difungsikan untuk terus menari. Selebihnya, Robot ini harus istirahat dulu dan baterainya bisa di-charge lagi agar kembali maksimal,” urai Bagus lagi.
Pembimbing Hendi Wicaksono ST M T mengatakan, Niniteus ini perlu penyempurnaan. Misalnya di bagian gerak jalan robotnya, sehingga pergerakan jalan robot lebih stabil dan tidak gampang jatuh. “Ke depan, mahasiswa elektro Ubaya yang lain harus lebih bisa mengeksplore bentuk robot serta fungsinya tanpa meninggalkan unsur pelestarian budaya Indonesia,” ungkap Hendi selaku pembimbing.
Baca Juga: Gandeng Ubaya, Pemkot Surabaya Siapkan 104 Beasiswa Ubaya Plus Jaminan Pekerjaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News