GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Petrokimia Gresik (PG) menyalurkan pinjaman modal kerja kepada 63 unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi mitra binaannya, Senin (29/8) kemarin. Total bantuan penyaluran pinjaman modal kerja mencapai Rp 5,8 miliar.
Direktur Utama PG, Nugroho Christijanto menyatakan bahwa suntikan modal kerja ini diperuntukkan bagi UMKM yang sedang tumbuh dan berkembang. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pelaku usaha UMKM dapat mengelola unit usahanya dengan lebih baik lagi.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
“Kami mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan usaha mikro, kecil, dan menengah yang kuat dan bersaing dengan pelaku usaha lainnya, ujar Nugroho Christijanto.
UMKM yang dibantu kali ini berasal dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur, yaitu Bojonegoro, Jember, Tuban, Gresik, Lamongan, Madiun, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Tulungagung, Ponorogo, Banyuwangi, dan Blora (Jawa Tengah).
Mereka bergerak di 5 sektor usaha, yakni pertanian, peternakan, perdagangan, jasa, dan perikanan, dengan total anggota mencapai 392 orang.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
"Sangat bermanfaat sekali untuk kios, bisa sebagai tambahan modal, beli pupuk, bibit, serta obat-obatan," ujar Suparno, warga Blora yang berprofesi sebagai pedagang.
Di tempat terpisah, PG bekerja sama dengan Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) menggelar operasi bibir sumbing gratis serta pemberian bantuan alat bantu dengar dan terapi wicara bagi warga sekitar perusahaan, Senin (29/8).
Operasi bibir sumbing gratis diberikan kepada dua anak, masing-masing usia 7 tahun dan 14 bulan. Sedangkan alat bantu dengar diberikan kepada 2 anak serta terapi wicara yang diberikan kepada 5 orang anak yang bertempat tinggal di desa dan kelurahan sekitar PG.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Total bantuan yang diberikan mencapai Rp 58 juta, dengan rincian Rp 33 juta untuk operasi bibir sumbing, Rp 5 juta rupiah untuk alat bantu dengar, dan Rp 20 juta untuk terapi wicara. "Kami bersyukur. Ada rasa sedih dan rasa senang akhirnya ada yang dapat membantu karena kami tidak memiliki biaya untuk operasi," ujar orang tua salah satu pasien operasi bibir sumbing.
Sementara Direktur SDM & Umum PG, Rahmat Pribadi berharap tingkat kesehatan, pendidikan, dan tingkat human development index naik dan masalah-masalah bisa terselesaikan. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News