LONDON, BANGSAONLINE.com – Presiden Philipina Rodrigo Duterte menyebut presiden Amerika dengan sebutan anak pelacur. Tak pelak, Obama pun membatalkan rencana pertemuan dirinya dengan Duterte.
Barack Obama memutuskan rencana pertemuan pertamanya dengan Presiden Filipina setelah dia dikatakan sebagai ‘anak pelacur’.
Baca Juga: Suriah Kini, Mengulang Tragedi Penghancuran Irak dan Libya
Rodrigo Duterte membuat pernyataan yang sangat vulgar di depan wartawan, menjelang pertemuan di Laos, di mana para pemimpin Asia Selatan bertemu untuk KTT tahunan.
Obama mengetahui penghinaan ini, saat ia muncul di KTT G20 di Hangzhou, Cina. "Saya selalu ingin memastikan bahwa jika saya menjadwalkan pertemuan, harus benar-benar produktif dan kita mendapatkan sesuatu dari pertemuan itu," kata Obama.
Sebaliknya, Obama mengalihkan jadwal pertemuan kepada Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye. Demikian juru bicara Gedung Putih menegaskan.
Baca Juga: Destinasi Wisata Terpopuler di Jepang: Panduan Lengkap untuk Liburan Anda
Diperkirakan pertemuan ini akan membahas percobaan rudal terbaru Korea Utara. Gedung Putih mengatakan Obama tidak berencana menarik kritikan AS kepada pelanggaran HAM di Filipina, jika bertemu dengan Duterte. Sayangnya pertemuan ini dicancel.
Duterte, menjadi sangat ngetop dengan kampanye melawan narkoba, dan benar-benar memerangi narkoba dan menewaskan ribuan orang. Tindakannya ini, menjadikan dia melenggang ke kursi kepresidenan, Mei lalu.
Karena merasa akan dipojokkan dengan isu pelanggara HAM itu, Duterte mengatakan Obama sebagai ‘anak pelacur’. "Banyak akan dibunuh sampai kepada produsennya. Kami akan jalan terus,”
Baca Juga: Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan
Ini bukan pertama kalinya Duterte mengutuk pemimpin dunia. Dia sebelumnya juga menyebut Paus Francis "anak pelacur" pada bulan Mei, dan menyebut Duta Besar AS Philip Goldberg "anak gay dari pelacur."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News