JAKARTA, BANGASONLINE.com - Ternyata setiap bangsa dan negara punya variasi kultural berbeda dalam merayakan Idul Adha. Inilah berbagai tradisi berbeda di berbagai negara itu seperti dilansir netralnews.com:
1. Pakistan
Baca Juga: Suriah Kini, Mengulang Tragedi Penghancuran Irak dan Libya
Perayaan Idul Adha di Pakistan biasanya ditandai dengan libur selama 4 hari. Jelas perayaan, banyak toko tutup dan konsentrasi kegiatan lebih ke masjid-masjid sejak pagi hari.
Seperti di Indonesia, di Pakistan proses penyembelihan juga sering dilakukan oleh warga setempat. Daging kurban pada akhirnya didistribusikan ke fakir miskin.
2. Bangladesh
Baca Juga: Rektor Al Azhar Mesir Sanjung Khofifah dan Ajak Lanjutkan Kerja Sama di Berbagai Sektor
Bangladesh juga memiliki tradisi yang hampir sama di budaya berbagai negara muslim lain yang merayakan Idul Adha. Hanya saja, negara ini dikenal memiliki peraturan yang ketat soal hewan kurban. Bekerja dengan ahli, di negara ini standar hewan kurban benar-benar diperhatikan.
Seperti usia dan kesehatan dari hewan yang akan di kurbankan. Sama dengan beberapa negara lain, perayaan salah satu dari dua hari besar umat muslim ini diadakan selama 3 hari.
3. Maroko
Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Di Maroko, libur Idul Adha juga berlangsung selama 3 hari. Tak banyak berbeda dengan perayaan yang dilakukan di Indonesia. masyarakat berbondong-bondong pergi ke Masjid sejak pagi untuk salat Ied, melakukan proses penyembelihan lalu mendistribusikan ke masyarakat.
4. Amerika Serikat
Umumnya, penduduk setempat mendapat jatah libur 1-3 hari selama peringatan hari raya kurban. Seperti di Indonesia, konsentrasi kegiatan sering dilakukan di Masjid sejak pagi hari. Setelah itu mereka sering berbagi dengan sesama dengan acara makan bersama. Hanya saja, berbeda dengan di Indonesia, di sini prosesi penyembelihan umumnya tak banyak dilakukan.
Baca Juga: Ahli Baca Quran Tapi Minim Ilmu Al Quran
5. Mesir
Seperti di Amerika, perayaan Idul Adha di Mesir juga ditandai dengan libur selama 3 hari selama perayaan. Umat muslim setempat biasanya saling bermaaf-maafan setelah prosesi salat Ied. Dan pada akhirnya, diadakan prosesi pembagian daging korban yang biasanya dilakukan oleh sebuah LSM setempat.
6. Arab Saudi
Baca Juga: Simak Batas Makan Daging Per Hari Sesuai Anjuran Dokter
Berbeda dengan di Indonesia, di Arab Saudi justru hari raya Idul Adha-lah yang layak dijadikan momen hari raya terbesar. Kerajaan Arab Saudi juga disibukkan oleh pemotongan hewan kurban. Sebab, mereka akan mendistribusikan daging kurban ke negara-negara Islam yang miskin. Terutama di kawasan Afrika, Asia Tengah, dan Asia Selatan.
Agar distribusi hewan merata dan mencapai sasaran, jutaan kilo daging ini kemudian dibekukan dan dikirimkan melalui kontainer yang diangkut kapal dan pesawat.
7. Ningxia, Tiongkok
Baca Juga: Unipra Surabaya Sembelih 2 Sapi dan Seekor Kambing pada Idul Adha 2024
Jika di Indonesia, lelaki dan wanita berduyun-duyun melakukan salat Idul Adha di masjid, lain halnya dengan masyarakat di Ningxia, Tiongkok. Masyarakat muslim etnis Hui di sana, hanya lelaki yang beramai-ramai salat Idul Adha di masjid. Sedangkan perempuan dilarang salat Idul Adha di masjid.
Takbiran dengan membakar hio. Ini merupakan tradisi Islam di Tiongkok. Para jamaah membawa hio yang terbakar ke dalam masjid kemudian ditancapkan ke mangkok tempat hio. Setelah itu dilakukan ceramah sebelum dimulai salat Idul Adha.
8. Rusia
Baca Juga: Ibu-Ibu Nekat Maling Daging Kurban di Sidoarjo
Memang mayoritas penduduk Rusia adalah komunis, namun muslim di Rusia tetap menjalankan aktivitas Ied seperti yang dilakukan negara lain. Diawali dengan salat Ied yang dilakukan di lapangan atau jalan-jalan.
Hal tersebut berkaitan dengan fasilitas ibadah yang memang kurang memadai dengan jumlah masjid yang terbilang masih sangat sedikit. Tak ada yang begitu spesial dengan tradisi Idul Adha di Rusia.
Tetapi keterbatasan itulah yang menciptakan suasana Ied di negara ini begitu khusyuk dan sakral bagi umat muslim di sana. Aturan baru yang bahkan melarang penyembelihan hewan kurban di ruang publik tentu membuat umat Islam bingung.
Baca Juga: PCNU Surabaya Salurkan Ribuan Paket Daging Kurban
Pemerintah memang sudah menunjuk lokasi pemotongan hewan kurban, tetapi tentunya tak mungkin hal tersebut dilakukan. Sebelum aturan itu diberlakukan kebanyakan umat Islam melakukan penyembelihan hewan kurban di pekarangan rumah atau masjid yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News