Ternyata, Banser Surabaya Enggan Back Up Penutupan Dolly

Ternyata, Banser Surabaya Enggan Back Up Penutupan Dolly

SURABAYA (bangsaonline) - Satkorcab Banser Surabaya membantah pernyataan Dansatgas Banser Jatim, Ernes Tegolelono yang mengaku sudah menyiapkan 500 Banser untuk mengamankan rencana penutupan Lokalisasi dan Jarak, pada 18 Juni mendatang.

Ketua PC GP Ansor Surabaya M Asrori Muslich menegaskan, Banser Surabaya tidak pernah mem-back up dan pernyataan Ernes dinilainya hanya klaim semata.

Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan

Asrori mengatakan, alasan penutupan lokalisasi yang dikemukakan Wali Kota Surabaya, tidak jelas. Sehingga, Banser Surabaya masih berpikir panjang untuk menggunakan kekuatannya. Bukan tidak mungkin, katanya, Banser hanya akan dijadikan alat kepentingan.

Sebab, kata dia, apabila alasan karena kemaksiatan, semestinya bukan hanya lokalisasi yang diberangus. "Kenapa Pemkot tidak menutup tempat-tempat hiburan seperti diksotek, spa, tempat karaoke, termasuk hotel-hotel kelas melati dan tempat yang diindikasikan banyak terjadi kemaskiatan di dalamnya," ujar Asrori.

Asrori menduga, kemungkinan Pemkot tidak berani menertibkan karena faktor pendapatan. "Apa bermaksiat di tempat-tempat seperti itu lebih terhormat, kok dibiarkan?" katanya.

Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi

Dia menambahkan, dalam rencana penutupan lokalisasi ada sesuatu yang disembunyikan. Terutama, kata dia, berkaitan dengan anggaran. "Untuk apa, kemana, dan siapa, itu yang perlu dicari. Kenapa tempat-tempat maksiat lainya dibiarkan," kata dia.

Apabila Wali kKota Surabaya tidak setengah-setengah dalam memberantas kemaksiatan, ujarnya, maka PC GP Ansor siap berada di belakangnya. "Kalau slintutan, ya jangan harap kami memback-up," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO