2019, Bojonegoro Ditarget Bebas ODF

2019, Bojonegoro Ditarget Bebas ODF Salah satu tempat buang air besar yang berada di sungai Bojonegoro. foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dari seluruh desa yang tersebar di 28 Kecamatan di hingga kini belum separo yang menerapkan open defecation free (ODF). Dari total 430 desa, baru sekitar 191 yang menerapkan ODF, sedangkan sisanya 239 desa masih melakukan buang air besar sembarangan baik di sawah maupun di kali.

Kepala Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan , Soeharto mengatakan, pihaknya mentargetkan pada tahun 2019 mendatang di 28 Kecamatan sudah 100 persen menerapkan ODF atau bebas buang air besar sembarangan.

Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah

Untuk itu, Pemkab telah menyiapkan anggaran sebesar Rp16 miliar untuk pembangunan jamban atau jambanisasi di desa-desa yang belum bebas buang air besar sembarangan.

"Iya, belum sepenuhnya merupakan kecamatan yang 100 persen ODF, belum ada separo yang sudah bebas ODF,” terang Soeharto, Kamis (15/9).

Salah satu kecamatan yang belum menerapkan ODF yakni di Kecamatan Sukosewu. Di kecamatan tersebut masih banyak warga yang masih melakukan mandi, cuci dan kakus (MCK) di aliran sungai pacal.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza

Gerakan ODF itu untuk menanggulangi gizi buruk dan menciptakan akses air bersih. Pihaknya mengaku, nantinya, Dinkes akan bersinergi dengan pemerintah desa, untuk pembangunannya.

“Gizi buruk dan akses air bersih erat kaitannya dengan budaya masyarakat yang masih melakukan mandi, cuci, dan BAB di sungai,” pungkasnya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO