TUBAN, BANGSAONLINE.com - Petani mentimun di Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban meraup untung besar. Rata-rata petani mentimun di daerah tersebut meraup untung hingga puluhan juta rupiah. Hal ini terjadi lantaran hasil panen kali ini melimpah.
Seperti yang dialami Sariono. Ia mengaku musim ini meraup untung sekitar Rp 20 juta. Hasil itu diperoleh dengan menyewa lahan sebesar 2 petak. "Kami sewa lahan itu sebesar Rp 2,5 juta," ucap Jon sapaan akrabnya.
Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power
Jon menyampaikan, menanam mentimun cukup singkat. Hanya butuh dua bulan untuk memulai tanam hingga panen. Namun, perawatannya diperlukan pengawasan yang cukup detail. Mulai proses menanam, menberi obat-obatan hingga menasuki musim panen.
"Selama panen mentimun tidak dapat berlangsung serempak tetapi harus bertahap. Jika ditotal keseluruhan dari panenan buah mentimun sudah ada 40 ton. Hasil panen sebesar itu didapat dari 9 kali panen. Setiap panen langsung saya jual," terangnya.
Jon mengakui, harga jual mentimun di pasaran cukup menjanjikan. Pada awal panen pertama mampu terjual dengan harga Rp 2.300 per kilogram. Harga tersebut langsung dijual pengepul ke daerah Purwodadi dan Semarang.
Baca Juga: Petani Bawang Merah di Tuban Bersyukur Dapat Bantuan Traktor Khusus
Ia menambahkan, meskipun tanaman mentimun tidak panen serempak, namun hal itu tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap nilai harga jual. Pada waktu panen awal misalnya, harga masih Rp 2.300 per kilogram. Kemudian, hasil panen ke 4, 5, 6, dan 7 harga jual mentimun masih diharga Rp 2.000 per kilogram. Hanya pada sisa tahap akhir harga menurun hingga Rp 900 per kilogram.
"Harga terus turun tidak masalah, soalnya 2 lokasi sudah dapat menghasilkan sekitar 40 ton. Dengan akumulasi sederhana satu kali panen minimal 7 ton, harga jual di kisaran Rp 2.000 dan masih untung kotor sekitar Rp 20 juta," bebernya. (tbn1/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News