NEWYORK, BANGSAONLINE.com - Calon Presiden Amerika Donal Trump menolak mengundurkan diri meski dirinya tengah dihujani kecaman dan desakan ntuk menyudahi kampanyenya. Melalui pernyataan yang ditulis di twitternya, Trump beranggapan dia tidak ingin mengecewakan pendukungnya jika mengundurkan diri.
“Media dan elit partai ingin sekali saya mundur dari pemilu presiden (pilpres) ini. Saya tegaskan tidak akan pernah mundur dan tidak akan pernah mengecewakan pendukung saya,” demikian Trump menulis di Twitternya, Sabtu (8/10) seperti dikutip oleh Reuters.
Baca Juga: Pemimpin Psikopat
Kampanye konglomerat real estate itu mengalami krisis menyusul beredarnya video yang menunjukkan dia mengucapkan hal-hal yang sangat vulgar dan kasar mengenai kaum perempuan. Video yang dirilis Washington Post memperlihatkan dia mengucapkan hal-hal yang "mengerikan" mengenai perempuan.
Koleganya dari Partai Republik satu demi satu menarik dukungan dan meminta dia mengakhiri kampanyenya. Tercatat lebih dari 60 politisi Republik mengeluarkan pernyataan mengecam Trump termasuk Ketua DPR Paul Ryan, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, dan dua capres Republik di tahun 2008 dan 2012, Senator Arizona John McCain dan Mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney.
20 di antaranya meminta pebisnis berusia 70 itu mengundurkan diri. Bahkan cawapres Trump sendiri, Gubernur Indiana Mike Pence tidak dapat lagi membelanya. “Sebagai seorang suami dan ayah, saya tersinggung dengan kata-kata dan perbuatan Donald Trump,” tulis Pence melalui Twitternya.
Baca Juga: Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN
Namun Pence mengatakan dia akan terus mendampingi Trump walau sejumlah pihak menginginkan Pence menggantikan posisi Trump sebagai capres.
Trump telah meminta maaf dan menyatakan penyesalannya atas video tersebut. Namun, dia malah berbalik mengecam mantan Presiden Bill Clinton, suami dari lawannya Capres Demokrat Hillary Clinton. Trump mencoba mengalihkan isu dari dirinya dengan mengkritik sejumlah skandal seks yang mendera Bill sebelumnya.
Bukan sekali ini saja Trump melontarkan pernyataan kontroversial mengenai kaum perempuan dan berbagai ucapan itu terus melukai posisinya di mata pemilih perempuan, terutama pemilih perempuan berpendidikan dari partainya sendiri yang merupakan basis tradisional pemilih Republik.
Baca Juga: Jaksa Khusus Kasus Dugaan Korupsi Anak Presiden
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News