PACITAN, BANGSAONLINE.com - Bencana banjir dan tanah longsor, yang sempat melanda beberapa desa di Kecamatan Kebonagung serta Pacitan, mengakibatkan puluhan hektar tanaman pangan terancam gagal panen. Khususnya kedelai, yang hampir bisa dipastikan tak akan bisa dipetik hasilnya oleh para petani.
Kabid Sarana, Prasarana dan Penyuluhan, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Pacitan, Bagianto, mengatakan, sedikitnya sebanyak 29 hektar tanaman kedelai yang tersebar di dua desa di Kecamatan Pacitan mengalami puso.
Baca Juga: Alokasi Pupuk Bersubsidi Menurun, Disperta Susun Strategi untuk Penuhi Ketersediaan
"Puluhan hektar tanaman kedelai yang terancam gagal panen tersebut, tersebar di Desa Kembang seluas 20 hektar dan Desa Sirnoboyo seluas 9,7 hektar. Tanaman tersebut lantaran tergenang air, sehingga sulit diselamatkan," kata Bagianto, diruang kerjanya, Selasa (11/10).
Selain kedelai, tanaman padi juga mengkhawatirkan. Namun sebagaimana karakteristik dari tanaman padi, lantaran masih tahan terhadap genangan, sehingga dimungkinkan masih bisa diselamatkan. Meski, hal tersebut perlu upaya keras dari petani. Bagianto mengungkapkan, akibat dampak bencana banjir beberapa pekan lalu, setidaknya puluhan hektar tanaman padi rusak. Kerusakan paling parah terjadi di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, yang tercatat seluas 18 hektar tanaman padi tersapu air bah.
“Disusul kemudian, Kelurahan Sidoharjo, dengan tingkat kerusakan seluas 6,2 hektar. Kerusakan terparah memang terjadi di dua lokasi. Desa Sirnoboyo serta Kelurahan Sidoharjo," tuturnya.
Baca Juga: Drainase Tak Berfungsi, Beberapa Lahan Persawahan Tadah Hujan di Pacitan Dibiarkan Kering
Sementara itu, guna penyelamatan produksi tanaman pangan, khususnya padi, Distanak Pacitan sudah menyampaikan laporan ke Pemerintah Provinsi, agar sedapat mungkin, petani mendapatkan ganti-rugi. Setidaknya pemberian benih padi kepada petani. "Kami sudah menyampaikan laporan ke pemprov. Semoga petani bisa mendapatkan ganti rugi benih. Sehingga produksi padi di Pacitan masih tetap stabil, paska terjadinya bencana banjir," tukasnya. (yun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News