Drainase Tak Berfungsi, Beberapa Lahan Persawahan Tadah Hujan di Pacitan Dibiarkan Kering

Drainase Tak Berfungsi, Beberapa Lahan Persawahan Tadah Hujan di Pacitan Dibiarkan Kering Area persawahan di Desa Sirnoboyo yang gersang lantaran minim pengairan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah petani di Desa Arjowinangun, Sirnoboyo, dan Menadi, Kecamatan/Kabupaten Pacitan mengeluhkan sistem drainase yang mampet tidak berfungsi. Mereka sangat kesulitan mendapatkan suplai air lantaran saat memasuki musim kemarau saat ini cadangan air sudah mulai mengering.

"Lahan pertanian di Desa Sirnoboyo, Arjowinangun, dan Menadi merupakan lahan pertanian tadah hujan. Masyarakat petani saat ini membiarkan lahan pertaniannya terbengkelai begitu saja karena tidak ada cadangan air untuk mengairi sawah olahannya," kata Suratno, salah seorang warga yang juga memiliki lahan pertanian di Desa Sirnoboyo, Kamis (25/4).

Baca Juga: Alokasi Pupuk Bersubsidi Menurun, Disperta Susun Strategi untuk Penuhi Ketersediaan

Ia mengungkapkan, sikap pasrah sejumlah petani itu disebabkan faktor irigasi yang kurang memenuhi syarat dan fungsi check dump yang berada di Desa Sukoharjo kurang bermanfaat untuk lahan pertanian di desa sekitarnya. "Kami berharap kepada pemerintah dan dewan baru yang akan duduk di parlemen untuk ikut andil mengambil aksi secepatnya. Mengingat swasembada pangan kususnya padi, dari tahun ke tahun semakin menurun terkecuali di musim hujan," bebernya.

Menurut Suratno, kalau pengelolaan sistem pengairan bisa tepat dari sisi teknis, kebutuhan air saat musim kemarau seperti sekarang ini dipastikan tercukupi. "Saya sejak kecil menjadi petani dan saat ini juga masih berkecimpung di sawah. Saya sangat prihatin sekali dengan kondisi seperti ini," keluhnya.

Sementara itu hingga berita ini ditulis belum diperoleh konfirmasi dari Dinas Pertanian setempat. (yun/rev)

Baca Juga: Belasan Hektare Persawahan di Kedungbendo Pacitan Terancam Gagal Tanam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO