Keripik Wortel Criwol, Sehat karena Bebas Bahan Pengawet

Keripik Wortel Criwol, Sehat karena Bebas Bahan Pengawet tampilan kripik wortel yang terkesan higienis. foto: mega melati/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Criwol (Cripix Wortel) buatan home industry milik Siti Asiyah (33) di daerah Rungkut janjikan bebas dari bahan pengawet. 

“Criwol ini tanpa bahan pengawet karena kita ingin menyajikan makanan yang sehat,” aku Siti Asiyah tadi pagi di rumahnya.

Walaupun tanpa bahan pengawet, Criwol ini bisa bertahan sampai 3 bulan. Hal itu dikarenakan keripik yang akan dibungkus benar-benar ditiriskan dan dikeringkan oleh Siti selama 1 hari penuh. Setelah itu baru dibungkus serapat mungkin.

Usaha ini dimulai pada bulan Maret tahun 2016. Hal tersebut diawali karena Siti Asiyah ingin menyajikan makanan yang sehat. Karena pada saat ini kebanyakan makanan cepat saji yang tidak sehat, mengandung banyak bahan pengawet. “Karena banyaknya makanan cepat saji yang mengandung banyak bahan pengawet, hal tersebut menjadikan anak-anak mudah sakit,” jelasnya.

Dari alasan anak-anak yang jarang suka makan sayur langsung, akhirnya Siti Asiyah menjadikan wortel menjadi keripik. Kenapa wortel? Karena masih belum banyak keripik yang berbahan wortel. “Saya mencampurkan wortel dan jinten hitam sebagai bahan baku utama keripik,” jelasnya.

Saat ini pemasaran yang dilakukan masih lewat mulut ke mulut. “Untuk lewat media online sih sudah kepikiran tapi kan ini masih mengerjakan semuanya sendiri jadi ya belum dulu,” aku Siti.

Produk Criwol yang sudah mempunyai merk dan PIRT ini biasanya menitipkan produknya di sentra UKM. Selain itu, Siti Asiyah juga menerima pesanan. “Kalau ada yang pesen minimal 3 kg”, jelas Siti. Untuk produksinya, Siti Asiyah membuatnya setiap hari dengan bahan sekitar 4 -5 kg untuk semua produknya, tidak hanya Criwol. Selain Criwol, ada juga produk lainnya, yaitu Critel (Cripik Telo) dan kacang yang masih belum punya merk karena masih baru.

Harga untuk Criwol satu bungkus denga nisi 200 gram adalah Rp. 10.000. Omset yang didapat adalah sekitar Rp. 2 juta perbulan. (megamelati/UTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO