Sentra Shompia di Surabaya, hanya Ramai menjelang Hari Raya

Sentra Shompia di Surabaya, hanya Ramai menjelang Hari Raya Ida, saat membuat shompia dari kulit yang sudah digoereng. foto; luckman hakim/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pemerintah kota Surabaya sudah menetapkan kawasan Kapas Madya Kali sebagai sentra jajanan kering shompia. Namun, faktanya, hanya ramai menjelang lebaran saja, sejalan dengan banyaknya pesanan.

Di hari biasa, yang konsisten membuat shompia hanyalah Ida (47), warga Kapas Madya Kali no 54, dan seorang lagi. Sebenarnya, ada 6 pembuat shompia di Centra Shompia, akan tetapi hanya ada 2 yang aktif membuat shompia setiap harinya,. Menurut keterangan Ida, sentra Shompia dibentuk sudah 1 tahun lalu, dan diresmikan Disperindag Kota Surabaya.

Baca Juga: Ramai Pengunjung, Kepo Market Sukses Gelar Bazar UMKM

Pembuat shompia di Centra Shompia, pernah mendapatkan pelatihan cara membuat shompia selama 1 minggu di Bandung. Dan mendapatkan bantuan mesin penggiling dan mesin pres dari Disperindag.

Salah satunya adalah Ida. Dia memproduksi shompia sedikitnya 25 bal setiap harinya. Dia mempunyai 22 pegawai yang mempunyai bagian masing-masing, mulai dari yang membuat kulit hingga yang membungkus isi dengan kulitnya.

Untuk bagian adonan dari kulit, isi shompia dan yang menggoreng di lakukan oleh Ida dan suaminya.

Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal

“Saya sudah mempunyai 9 agen yang menjual shompia saya dan tersebar di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Sehari saya mengirim shompia 25 bal, untuk harga 1 balnya Rp 80 ribu. Jadi 1 harinya saya mendapatkan uang Rp 2 juta dari pengiriman shompia. Untuk modal setiap harinya saya bisa mencapai Rp 1,4 juta,” kata Ida.

Ketika sedang sepi pemesanan, Ida hanya produksi 5 hari dalam 1 minggu, “Tapi setelah hari raya kemarin ada pesanan terus menerus tanpa henti. Ketika hari raya itu pemesanan bisa sampai 100 bal sampai kita kewalahan,” ungkap Ida.

Bahan-bahan untuk membuat kulit shompia ini terdiri dari kanji 0,5 kg dan tepung terigu 5 kg, penyedap rasa dan dicampur dengan telur sebanyak 4 butir, semakin banyak telurnya rasa kulit shompia semakin gurih dan enak, dan harga shompia semakin mahal.

Baca Juga: Coffee Toffee Taman Apsari Kembali Berkibar Kolaborasi dengan Holycow

Untuk isi dari Shompia terdiri dari roti tawar yang sudah dikeringkan dan dihaluskan, bumbu penyedap, micin, abon, baking powder dan soda kue yang di campur menjadi satu. Untuk lem kulit shompia dari kanji dan tepung terigu yang di masak hingga mengental dan menjadi lengket.

Untuk pengemasan, Ida hanya mengemas shompianya dengan kemasan bal-bal plastik yang ditali. Akan tetapi shompia Ida bisa bertahan selama 3 bulan lebih, karena proses penghilangan minyak setelah di goreng benar-benar tuntas.

Shompia Ida tidak mempunyai label sendiri, akan tetapi labelnya dari agen-agen yang membeli shompia di Ida.

Baca Juga: Pemprov Jatim Gelar Nobar Semifinal Piala Asia, Pj Adhy Puji Perkembangan Timnas U-23

Ida sudah membuat shompia selama 3 tahun dan sudah mengalami jatuh bangun dalam membuat usaha sebelum membuat shompia, “Saya sudah 3 tahun membuat shompia, sebelumnya saya membuka toko tapi bangkrut, lalu saya membuat sandal dan sepatu hasilnya sama juga, dan akhirnya saya coba-coba membuat shompia dan alhamdulillah sampai sekarang lancar,” tutupnya. (luckmanhakim/IUTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO