Kuliah di UMK dengan Biaya Sendiri, Tukang Servis Televisi ini Lulus dengan Predikat Cum Laude

Kuliah di UMK dengan Biaya Sendiri, Tukang Servis Televisi ini Lulus dengan Predikat Cum Laude

KUDUS, BANGSAONLINE.com - Di antara ratusan mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang kemarin (19/10) mengikuti wisuda ke 57, ada seorang mahasiswa yang boleh dibilang kisahnya penuh inspirasi dibanding dengan wisudawan lain.

Pasalnya mahasiswa yang satu ini untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang sarjana dirinya rela menjadi seorang tukang servis televisi. Hal itu dilakukannya karena keterbatasan biaya untuk membayar uang kuliah.

Dialah Muhammad Hasan (32) mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi. Di luar kesibukannya mengikuti perkuliahan, ia disibukkan dengan menjadi seorang tukang servis televisi di rumahnya Cangkring, Karanganyar Demak.

“Bapak saya hanya guru ngaji, sedang ibu hanya seorang pedagang sayur. Jadi mau nggak mau saya harus berusaha sendiri supaya bisa kuliah. Sekalipun itu jadi tukang servis televisi,” tuturnya

Hasan sejak masuk UMK pada 2013 lalu telah menjadikan profesi tukang servis televisi untuk menopang kebutuhannya mulai dari membayar biaya kuliah terkadang juga untuk membantu kebutuhan keluarganya.

“Syukur saya bisa lulus dan hari ini ikut wisuda. Meski sampai saat ini masih tidak percaya. Apalagi dengan prestasi pujian (cum laude),” paparnya

Menurut pria kelahiran Demak 1986 itu, wisuda adalah momentum yang istimewa. Sebabnya, ia lahir dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Apalagi dengan penghasilan menjadi seorang tukang servis televisi yang tak pasti, kadang dapat pemasukan tapi kadang juga tidak sama sekali.

“Pokoknya hanya bisa bersyukur itu saja. Lha wong saya ini juga telat kuliahnya. Kadang juga terpaksa tidak masuk soalnya kejar target servisan. Pas sepi kadang saya kerja lain. Pernah dulu butuh duit buat bayar kuliah saya ikut kerja teman di Rembang,” akunya

Meski kondisi ekonomi keluarganya tak cukup baik, Hasan memasang target optimistis sejak awal. Bagaimana pun caranya, ia harus kuliah. Dia bahkan siap membagi waktu dengan bekerja paruh waktu seperti yang telah dilakukannya.

“Saya terus terang tidak apa-apa kerja apapun asal bisa kuliah dan terpenting halal,” ungkapnya

Kini, Hasan dan keluarganya merasa lega. Pendidikan S1 yang diimpikannya sudah tercapai. Namun itu bukan target tertingginya. Usai wisuda ia akan segera “tancap gas” agar bisa melanjutkan studi lanjut ke program master.

“Saya ingin ngajar, menjadi dosen. Makanya saya harus kuliah lagi, syukur mendapat beasiswa. Pengenya sih teknik jadi bisa bermanfaat untuk profesi saya sekarang (tukang servis televisi red),” katanya. (*)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO