Puisi Fadli Zon Ungkap Buruh Cina Merajalela & Jokowi Numpuk Hutang, Inilah Respon PDIP

Puisi Fadli Zon Ungkap Buruh Cina Merajalela & Jokowi Numpuk Hutang, Inilah Respon PDIP Fadli Zon. foto: kompas.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Puisi ciptaan Fadli Zon yang mengungkap realitas Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat gempar masyarakat. Fadli Zon yang wakil ketua DPR RI itu menyebut bahwa dua tahun kepemimpinan Jokowi justeru banyak menumpuk hutang luar negeri dan daya beli rakyat lemah. Bahkan ia mengungkap bahwa di era Jokowi ini buruh Cina merajalela buruh kita tetap merana.

Karuan saja pendukung Jokowi tak terima. Ketua DPP Hendrawan Supratikno menanggapi puisi Fadli Zon 'Dua Tahun Berjalan Sudah' yang mengkritisi 2 tahun pemerintahan Presiden Jokowi. Dikutip detik.com, dia mengatakan, Fadli Zon harus rajin turun ke pinggiran negeri agar bisa melihat kinerja Jokowi.

Baca Juga: Kiai Yusuf Hasyim Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional: Kiai Militer Berbasis Pesantren

"Fadli Zon harus lebih rajin turun ke pinggir-pinggir negeri ini. Jalan-jalan baru dibangun, dermaga dan pelabuhan dibuka, bendungan dan waduk dalam proses konstruksi, akses terhadap jaminan sosial, kesehatan, pendidikan, terus diperbaiki, reformasi birokrasi terus digalakkan, dan program-program lainnya berjalan tanpa selebrasi berlebihan," kata Hendrawan.

Hendrawan menjelaskan, citra dari pemerintahan Jokowi muncul dari kinerja pemerintahan. Kepemimpinan Jokowi membangun optimisme dengan kepercayaan dan kesederhanaan, bukan melalui retorika.

"Citra muncul dari kinerja. Jokowi justru sepi retorika. Optimisme dibangun dengan kepercayaan dan kesederhanaan, tidak dengan untaian fantasi dan puisi," tegasnya.

Baca Juga: Menteri Kebudayaan RI Didampingi Bupati Sumenep Resmikan Monumen Tugu Keris

Menurut Hendrawan, banyak hal yang telah dicapai pemerintahan Jokowi, namun tidak sedikit juga yang belum tercapai. Namun menurutnya, biarlah rakyat menilai secara objektif hal tersebut.

"Nawacita sudah dalam arah yang benar, meski target-target capaiannya masih belum seperti harapan kita, akibat berbagai faktor eksternal (seperti) pelambatan ekonomi global, harga-hargta komoditas ekspor yang belum membaik, dan lain sebagainya," ujar Hendrawan.

Hendrawan menganggap puisi Fadli Zon itu sebagai masukan untuk mengevaluasi kesuksesan kinerja Jokowi-JK.

Baca Juga: Peringati HUT ke-52, DPC PDIP Kabupaten Kediri Gelar Aksi Tanam Pohon di Lereng Gunung Wilis

"Kritik Fadli Zon tetap kita jadikan masukan penting. Agar tidak menyimpang, sukses pun butuh koreksi, butuh evaluasi," ucapnya.

Puisi berjudul 'Dua Tahun Berjalan Sudah' disampaikan Fadli Zon kepada wartawan, Sabtu (22/10). Lewat puisi ini, Waketum Gerindra tersebut mengulas kondisi 2 tahun pemerintahan yang dinilai belum banyak berhasil. Inilah pusi Fadli Zon yang menghebohkan itu.

DUA TAHUN BERJALAN SUDAH

Baca Juga: PBNU Bela Jokowi Mati-Matian, Tambang Tak Kunjung Diberikan

dua tahun berjalan sudah

hidup semakin susah

harga-harga melambung tinggi

Baca Juga: Prabowo Punya Hutang Budi Politik pada Jokowi? Lunas! Ini Faktanya

lumpuh sudah daya beli

rakyat diwarisi gunungan utang luar negeri

dua tahun berjalan sudah

Baca Juga: Jokowi Terkunci dan Game Over, Jika Mega Bertemu Prabowo

cari kerja semakin payah

pengangguran dimana-mana

buruh Cina merajalela

Baca Juga: Gerindra Sebut PDIP Dukung Pemerintahan Prabowo Subianto

buruh kita tetap merana

petani rugi panen nestapa

nelayan tak bisa jual tangkapannya

Baca Juga: Jokowi Gusar, Prabowo dan Pimpinan Parpol Tak Membela saat Masuk Presiden Terkorup Dunia

pedagang kali lima dikejar aparat pamong praja

dua tahun berjalan sudah

kemiskinan semakin parah

yang kaya tambah perkasa

yang melarat jatuh sekarat

tangan-tangan besi tirani

menggusur penduduk asli

dua tahun berjalan sudah

hukum menjelma alat kuasa

mengabdi tunduk pada Istana

pisaunya berdarah membelah ke bawah

ketidakadilan menjadi fenomena

dua tahun berjalan sudah

Indonesia semakin lemah

impor pangan terus melimpah

mulai beras, gula, jagung, daging, garam, hingga limbah

sementara

partai politik dibelah

di ujung timur diambang pecah

kemunafikan terus mewabah

dua tahun berjalan sudah

pencitraan yang kau buat memang hebat

luar biasa dahsyat

tapi lihat

negeri tetangga melaju pesat

kita serasa jalan di tempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kembalikan Formulir Bacabup ke PDIP Situbondo, Rio Patennang Berharap Wakilnya dari PDIP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO