Orang Gila di Area Wisata Candi Penataran Diduga Dihamili Pemabuk

Orang Gila di Area Wisata Candi Penataran Diduga Dihamili Pemabuk Dinas Sosial Kabupaten Blitar memeriksa ODGJ yang tengah hamil 6 bulan.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Setelah mendapatkan pengaduan masyarakat terkait orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tengah hamil enam bulan menggelandang di sekitar lokasi wisata candi Penataran, Dinas Sosial Kabupaten akhirnya menindaklanjuti hal itu dengan mendatangi ODGJ tersebut, untuk dievakuasi.

Menurut Kepala Dinsos Kabupaten , Romelan melalui Kepala Seksi (Kasi) penanganan masalah sosial Suwito, rencananya ODGJ yang diketahui telah berada di daerah wisata candi Penataran selama 7 bulan itu akan diserahkan ke balai penyandang masalah kesejahteraan sosial milik Dinsos Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo. Namun sejauh ini proses pengiriman ODGJ yang belakangan diketahui bernama Narmi itu masih terkendala dengan persyaratan yang harus dilengkapi.

Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus

"Rencananya memang akan segera kita evakuasi ke panti sosial, agar bisa dirawat dengan layak karena saat ini keadaanya sedang hamil enam bulan," tutur Suwito, Selasa (25/10).

Saat ini Dinsos masih menunggu surat rekomendasi dari pihak pemerintah desa Penataran. Karena untuk merujuk ODGJ itu ke panti sosial dibutuhkan beberapa persyaratan di mana salah satunya adalah surat rekomendasi dari pihak desa. "Kami harus melengkapi beberapa persyaratan berupa surat-surat baru bisa dilakukan evakuasi," imbuhnya.

Selama menunggu persyaratan yang harus dilengkapi terpenuhi, saat ini ODGJ yang diperkirakan berusia 30 tahun itu tetap berada di bawah pengawasan Dinsos dan pihak Puskesmas setempat untuk memastikan kondisi kesehatan janin yang dikandungnya. "Yang bersangkutan terus dalam pantauan kami," kata Suwito.

Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar

Suwito menambahkan, dalam penanganannya nanti balai penyandang masalah kesejahteraan sosial juga sudah bersedia untuk merawat hingga proses persalinan. Sedangkan bayinya nantinya akan dirawat di panti asuhan yang juga milik pemerintah, sambil menunggu pemulihan kondisi kejiwaan ibu.

"Mereka sudah setuju untuk menampung dan merawat hingga proses persalinam dan pemulihan kondisi kejiwaannya," tuturnya.

Dikonfirmasi melalui telepon, kepala desa Penataran Kateno mengatakan, pihaknya akan segera membuatkan surat rekomendasi agar ODGJ itu bisa segera dikirim ke panti sosial. Pihak desa sudah berusaha untuk mencari keberadaan keluarga ODGJ itu. Namun belum ditemukan hingga sekarang.

Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus

"Kami sudah berusaha mencari keluarganya karena memang kondisinya memprihatinkan, selain menggelandang di jalanan dia juga tengah hamil enam bulan," ujar Kateno.

Informasi yang dihimpun dari warga Desa Penataran, apabila mengamuk ODGJ itu seringkali meminta uang kepada warga yang sedang berjalan. Uang yang diminta biasanya nominalnya Rp 5.000 atau sesuai dengan permintaannya.

Terkait kehamilan ODGJ tersebut, sebagian besar warga menduga ia dihamili oleh para pria yang sedang dalam kondisi mabuk alkohol. Dan memanfaatkan kondisi ODGJ itu. ”Mungkin itu dihamili orang mabuk, yang memanfaatkan kondisinya yang mengalami gangguan jiwa,” ungkap Maryati, salah satu warga penataran. (tri/rev)

Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO