JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pengundian nomor urut Cagub-Cawagub DKI Jakarta selesai digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10) malam.
Hasilnya, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni nomor urut 1, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mendapat nomor urut 2, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno nomor urut 3.
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
Pengudian nomor urut pasangan cagub cawagub diawali pengambilan nomor antrean untuk mengambil nomor urut itu sendiri. Pengambilan nomor antrean dilakukan berdasarkan urutan pasangan cagub-cawagub yang mendaftar ke KPU DKI saat masa pendaftaran.
Yang pertama yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, kemudian Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan terakhir pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Sebelumnya, hasil verifikasi ketiga pasangan dibacakan oleh Anggota KPU Mochamad Fadilillah. Hasilnya, seluruh pasangan calon dinyatakan memenuhi syarat (MS).
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Sementara dalam pengambil nomor urut kemarin, Ketua DPW PPP DKI Jakarta kubu Djan Faridz, Abraham Lunggana atau Haji Lulung mengaku siap dipecat dari partainya karena keputusan politiknya mendukung pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni padahal PPP Djan Faridz memutuskan mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Saya siap diberikan sanksi (oleh PPP Djan Faridz) bahkan kalau dipecat siap, ini demi Agus-Sylvi," kata Lulung.
Dia mengatakan, meskipun siap dipecat dari PPP Djan, namun dirinya memastikan tidak akan merapat ke PPP kubu Romahurmuziy, karena menurut dia dalam perselisihan internal PPP, Romi merupakan pihak yang salah.
Baca Juga: Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
"Saya tidak akan merapat ke Romi karena dia yang salah dan banyak partai yang mau menampung saya," ujarnya.
Dia mengatakan, dirinya menghargai keputusan PPP Djan yang mendukung calon petahana namun ia meminta partai menghargai keputusan politiknya mendukung pasangan Agus-Sylvi.
Lulung menjelaskan, dirinya mendukung pasangan Koalisi Cikeas bukan atas nama partai namun relawan yang didirikannya bernama "Gerbang Monas".
Baca Juga: Wacana Reshuffle Menguat, MA Dinilai Layak Masuk Kabinet, Risma Lebih Pas Maju Pilgub DKI
"Gerbang Monas adalah pintu besar membangun orientasi Agus-Sylvi. Saya yakin Agus-Sylvi menang karena Jakarta adalah kota yang multi urban dan multi etnis," katanya.
Selain Haji Lulung, tampak hadir Ruhut Sitompul yang merupakan juru bicara Ahok-Djarot. Ruhut yang mengenakan kemeja kotak-kotak, mengatakan keduanya adalah sahabat. Tak pelak, pertemuan keduanya pun berlangsung hangat meski berseberangan dukungan.
Keduanya satu organisasi di Pemuda Panca Marga yang menghimpun Putra atau Putri Veteran RI maupun Veteran pembela RI. Ruhut pun mengajak salam komando bersama Lulung. "Kami satu saudara keluarga besar pemuda pancamarga, sukses ya," ucap Ruhut.
Baca Juga: Dampak Pilgub Jakarta Tidak Signifikan di Jatim
Sama dengan Lulung, Ruhut juga memilih tidak sepakat dengan Partai Demokrat, mendukung pasangan Agus-Sylvi. Ruhut lebih memilih untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot.
Ruhut Sitompul mengatakan tidak ada nomor khusus yang diinginkannya untuk sang jagoan. Menurutnya semua nomor akan berarti baik bagi jagoannya.
"Kalau nomor satu artinya Tuhan menginginkan kami satu putaran, kalau kami dapat nomor urut dua artinya Ahok-Djarot dua periode, kalau kami dapat nomor tiga artinya satu, dua, tiga go, kerja, kerja. Jadi kami enggak main-main lagi," katanya.
Baca Juga: Anies-Sandi Menang, Wanita Ini Siap Tepati Janji Potong Payudara, Ruhut Janji Potong Kuping
Selain itu, Ruhut mengatakan tidak masalah bila Ahok-Djarot bertarung satu atau dua putaran di Pilkada DKI Jakarta. Namun Ruhut yakin bila Ahok-Djarot akan menang.
Selain Lulung dan Ruhut, hadir dalam pengambilan nomor urut Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW). BW tak ikut masuk ke arena pengundian nomor dan hanya berbincang di luar dengan para relawan.
"Kan Pak Anies calonnya, saya masyarakat biasa di sini saja," katanya.
Baca Juga: Siapkan Konferensi Pers '#Ba2ukiDjarotMenang', Ahok-Djarot Ucapkan Selamat pada Anies-Sandi
BW nampak santai dengan kemeja putih yang dia kenakan. Di bajunya tersemat pin 'Salam Bersama' yang menjadi simbol pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini.
BW mengaku diajak Anies untuk membantu dalam kontestasi Pilkada DKI 2017. Ia diminta Anies untuk membantu dalam bidang pemberantasan korupsi. Dia mengatakan, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu adalah teman lamanya. Selain itu, kata BW, Anies memiliki visi yang sama dengannya.
Menurutnya, banyak hal perlu diperbaiki di DKI khususnya dalam pencegahan korupsi. Ia mengaku menjadi penasihat Anies-Sandi di bidang tersebut. "Masih banyak tantangan yang perlu ditaklukan, dengan cara-cara yang lebih beradab dan humanis," ujar dia.
Baca Juga: Sikapi Pilkada DKI Jakarta, Ini Hasil Pertemuan Ulama PPP Jatim
Sementara itu, ruangan di Jakarta International Expo (JIExpo) langsung bergemuruh usai tiga pasangan calon selesai mengambil nomor urut. Pendukung Ahok-Djarot langsung meneriakkan salam dua jari begitu jagonya mendapatkan nomor urut 2.
"Salam dua jari, jangan lupa pilih Basuki," suara yel-yel dari kursi pendukung Ahok Djarot.
"Salam dua jari, salam dua periode," yel-yel sahutan berikutnya.
Ribuan pendukung tiga pasang calon yakni: Basuki Tjahaja Purnama (Ahokk)-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni serta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno berbaur di JIExpo. Meski suara yel-yel dari para pendukung untuk jagoan mereka saling bersahutan, namun suasana tetap semarak nan damai. (mer/tic/yah/kcm/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News