JOMBANG, BANGSAONLINE.com – KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tenuireng Jombang berpandangan bahwa persoalan kontroversi tentang pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang surat Al-Maidah ayat 51 tidak perlu dibuat semakin gaduh. Gus Solah pun mendesak Ahok segera meminta maaf kepada umat islam dengan mendatangi MUI (Majelis Ulama Indonesia).
"Orang yang minta maaf itu orang kuat. Orang yang bisa mengalahkan dirinya, bukan orang yang lemah. Sedangkan yang memberi maaf lebih kuat lagi. Urusan kita masih banyak, masak harus ngurusi itu terus," ujar Gus Solah usai mendampingi MUI Jombang dalam pertemuan dengan puluhan kiai di Islamic Center Jombang, Jumat (28/10) pagi.
Baca Juga: Alumnus Tebuireng itu Dekati Mantan Teroris dengan Ushul Fiqh
Ia melanjutkan, dirinya belum mengetahui apakah sudah ada inisiatif dari Ahok untuk mendatangi MUI guna meminta maaf atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Cagub DKI Jakarta 2017 itu saat berada di Kabupaten Kepulauan Seribu pada Selasa, 27 September 2016 lalu.
"Kalau minta maaf Pak Ahok mestinya datang ke MUI. Dalam hal, yang mewakili umat islam kan MUI. Supaya ada kesan bahwa dia (Ahok) paham kalau salah. Jika tidak, orang menganggap dia tidak pernah minta maaf," lanjutnya.
Menurut Gus Solah, pernyataan kontroversial yang disampaikan mantan Bupati Belitung Timur itu sudah menyulut amarah sebagian umat islam. Karena dianggap sudah sebagai bentuk penistaan terhadap agama. Sehingga, memunculkan gelombang unjuk rasa di berbagai kota.
Baca Juga: Peringati Resolusi Jihad ke-77, LSPT Jombang Gelar Khitanan Massal
"Kami tidak ingin ini terjadi terus menerus. Intinya, banyak orang merasa marah terhadap pernyataan pak Ahok itu. Pernyataan, yang mereka anggap menghina agama islam. Kalau menghina diri sendiri tidak ada masalah, tapi karena yang dihina agama, banyak yang marah," tandasnya.
Adik kandung Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini juga menyatakan, penistaan agama yang dilakukan Ahok belum tentu bernuansa politis. Akan tetapi hal itu benar-benar murni kesalahan dari Ahok. Sehingga pihaknya meminta agar pihak kepolisian memproses pelanggaran yang dilakukan Ahok sesuai dengan perundangan yang berlaku. “Kita tunggu saja proses hukum ini dilakukan oleh kepolisian,” pungkas Gus Solah. (rom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News