GRESIK, BANGSAONLINE.com - Belum adanya kabar perkembangan kasus sexy dancer yang sempat menghebohkan publik Gresik membuat publik bertanya-tanya. Mereka khawatir kasus yang saat ini ditangani pihak Polres Gresik itu akan menguap kemudian hilang bak ditelan bumi.
"Sebagai warga Gresik, kami patut khawatir kalau kasus sexy dancer yang menghebohkan Gresik hilang begitu saja," ujar Ahmad, warga Kecamatan Driyorejo kepada BANGSAONLINE, Minggu (5/11).
Baca Juga: Pimpin PII Gresik Periode Kedua, Berikut Program Awang Djohan Bachtiar
"Jangan sampai kasus sexy dancer itu seperti petasan. Setelah meledak keras membuat masyarakat kaget dan gaduh. Namun, setelah suara petasan tak terdengar dan masyarakat lupa, kasus itu hilang," cetusnya.
Untuk itu, Ahmad meminta kepada Pemkab Gresik, DPRD, MUI (majlis ulama Indonesia), PC GP Ansor, dan komponen masyarakat Gresik lain tetap komitmen mengawal kasus tersebut hingga tuntas. "Kami sebagai masyarakat menagih janji mereka yang konon akan komit mengawal kasus tersebut hingga tuntas," terangnya.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Heru Dwi Purnomo kepada wartawan menyatakan, kasus tari striptis yang semula ditangani Polsek Kebomas, kini kasusnya diambil alih Polres Gresik. "Ini wujud atensi Kapolres Gresik, AKBP Adex Yudiswan. Makanya kami akan bergerak cepat dengan memanggil saksi yang melihat langsung pertunjukan itu," ujarnya, Kamis 27 Oktober 2016, lalu.
Baca Juga: Tim Melek Industri Bedanten Gresik Gelar Giat Religi
Selain melakukan pemanggilan terhadap para saksi yang melihat langsung, pihaknya juga berencana memanggil para penari erotis, yang di-booking oleh panitia penyelenggara. Pemanggilan itu untuk memperkuat pemberkasan perkara.
"Kami sedang mengumpulkan data dari panitia kegiatan tersebut. Nantinya data dari panitia, akan kami gunakan untuk memanggil para penari sexy dancer dan kawan-kawannya," jelasnya.
Langkah itu dilakukan, lantaran berdasarkan alat bukti berupa foto-foto serta video, pihaknya tidak dapat memastikan kegiatan tersebut digelar secara tertutup atau terbuka.
Baca Juga: Peringati Mojokerto Mods May Day, Pj Wali Kota Mojokerto Kampanye Safety Riding Bareng Vespa Mania
"Dalam kasus ini, kami juga akan menggunakan dua model pelaporan. Yaitu, model A dengan anggota polisi yang melapor serta model B yaitu menggunakan pelapor dari kelompok atau pribadi masyarakat," pungkasnya.
Sementara DPRD Gresik melalui Komisi A dan D juga mengaku akan all out mengawal kasus tersebut sampai tuntas. Meski kasus tersebut tengah ditangani oleh polisi, namun Komis A dan D berjanji akan terus mengawalnya. "Kami akan kawal terus kasus tersebut," kata anggota Komisi A, Abdul Qodir.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus menghebohkan berupa sexy dancer, lady wash dan joget koplo ini digelar oleh komunitas YVCIG (Yamaha Vixion Club Indonesia Gresik) pada Sabtu (22/10) di pelataran stadion GJS (Gelora Joko Samudro). Pergelaran ini dikecam masyarakat karena dianggap mencoreng nama baik Gresik yang dikenal kota santri dan kota wali. (hud/rev)
Baca Juga: MBC Jatim Santuni Anak Yatim-Orang Tua Jompo dan Bagikan 600 Takjil di Jalan Raya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News