Efektivitas Pariwisata Madura Melalui Public Service Communication

Efektivitas Pariwisata Madura Melalui Public Service Communication

POTENSI pariwisata di Madura menghadirkan banyak keuntungan bagi masyarakat Madura, mulai dari keuntungan ekonomi, sosial, hingga ke branding budaya. Madura yang merupakan gugusan kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau besar dan kecil sehingga banyak sekali potensi bahari yang harus dikembangkan dan disebarluaskan informasinya ke seluruh nusantara. Pulau dengan karakteristik budaya islami menghadirkan ciri khas yang berbeda dari pulau-pulau indah lainnya di Indonesia.

Madura yang dulu hanya dikenal sebagai pulau yang khas dengan karapan sapinya, garamnya, dan sifat keras dari penduduknya ternyata tidak hanya yang dipersepsikan masyarakat luas. Pulau Madura juga mempunyai potensi pulau-pulau kecil di luar pulau Madura yang masih alami dan perawan. Pemandangan batu karang yang terjaga, udara yang masih segar karena kandungan oksigen yang masih tinggi, pasir yang masih putih menambah potensi pariwisata bahari di pulau-pulau kecil di Madura, khususnya di pulau Gili Labak.

Baca Juga: Optimalisasi dan Tantangan Literasi Menulis bagi Mahasiswa !!!

Pulau kecil yang masih dalam wilayah kabupaten Sumenep, yaitu pulau Gili Labak mempunyai pemandangan yang menarik para wisatawan domestik dan mancanegara. Panorama keindahan yang disajikan oleh pulau ini masih alami dan jarang wisatawan datang di sana. Private Island Gili Labak mampu memikat hati para wisatawan yang ingin berlibur. Fasilitas alam yang disajikan oleh Gili Labak, masih belum terpublikasi oleh masyarakat asli pulau yang dipadati oleh kurang lebih 37 KK ini.

Hal ini dikarenakan masih belum adanya pemahaman tentang pentingnya publikasi pariwisata melalui media massa maupun online dan kesadaran masyarakat untuk menumbuhkan efektivitas potensi pariwisata melalui public service komunikasi.

Dari situlah, Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Trunojoyo Madura merasa terpanggil untuk melakukan pelatihan pemberdayaan komunikasi tentang efektivitas public service komunikasi untuk meningkatkan potensi wisata bahari di pulau Gili Labak yang merupakan bagian dari pulau Madura.

Baca Juga: Puncak Acara Traveling Let’s Get Lost At Gili Labak Dimeriahkan Tari Topeng

Semua dosen mempunyai tugas masing-masing untuk memberikan pemahaman terhadap warga lokal untuk memberikan servis yang terbaik, sehingga para wisatawan baik domestik dan mancanegara tidak kecewa setelah datang ke pulau ini. Kegiatan yang dilakukan oleh Prodi Ilmu Komunikasi FISIB UTM dilakukan tanggal 13 November 2016 di pulau Gili Labak.

Penempatan acara di bulan November sebagai bentuk perwujudan peringatan hari pahlawan untuk mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan dengan cara menjaga dan melestarikan pulau-pulau terluar di Madura (khususnya pulau Gili Labak) dengan cara mempublikasikan ke khalayak ramai.

Para dosen ilmu komunikasi mengawali acara tersebut dengan cara memberikan pelatihan efektivitas pariwisata dengan empat konsep penting, yaitu “4S” (sanitasi, secure, service, dan safety). Melalui 4S tersebut pulau Gili Labak akan dapat menjadi seperti pulau balinya Madura, yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan dan menjadi komoditas utama ekonomi kabupaten Sumenep.

Baca Juga: Perolehan PAD dari Sektor Pariwisata di Sumenep Capai 62 persen pada Pertengahan 2024

Kegiatan selanjutnya adalah memberikan pengetahuan tentang pebuatan video untuk perjalanan para wisatawan di gili labak. Hal ini bertujuan agar masyarakat lokal dapat meng-upload videonya ke media sosial yang dapat dilihat oleh seluruh manusia di dunia. Dengan begitu maka, pulau Gili Labak dapat ditingkatkan potensi wisatanya di pulau Madura.

Pemberdayaan masyarakat lokal melalui penyuluhan peningkatan efektivitas public service communication akan memberikan dampak positif terhadap generasi muda di Gili Labak. Menjaga kebersihan, keamanan, keterjaminan, dan pelayanan wisatawan oleh masyarakat lokal Madura akan menambah potensi wisata pulau Gili Labak, yang tidak hanya mengunggulkan pesona pantai dan panorama bawah laut.

Penyambutan wisatawan yang ramah adalah momentum yang tepat untuk menambah daya tarik wisatawan untuk datang lagi ke pulau Gili Labak, selain itu juga dapat memberikan rekomendasikan ke orang lain. Sehingga pulau ini dapat mempunyai nilai investasi ekonomi bagi masyarakat lokal pulau Gili Labak. (*)

Baca Juga: Kades Pandian Sumenep Resmikan Ekowisata Bumdes Tambak Keraton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO