BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Jalan penghubung desa Pilanggede dengan Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, Bojonegoro putus karena tergerus air, Senin (21/11) sore kemarin. Akibatnya, warga Pilanggede harus memutar sekitar 7 Km lebih jauh untuk menuju ke desa lainnya. Sebab, desa Pilanggede letaknya di pinggir Sungai Bengawan Solo.
Jalan berpaving yang putus itu tepatnya di Dusun Pilangsari. Jalan yang putus lebarnya mencapai 15 meter. Warga kini menunggu pemerintah Bojonegoro membuat jembatan darurat agar bisa keluar dari desanya.
Baca Juga: Usai Diresmikan Gubernur Jatim, Ratusan Warga Padati Jembatan TBT Hingga Larut Malam
"Kita berharap segera diperbaiki (jalan yang putus,red). Untuk sementara kita menunggu pemerintah membantu membuat jembatan darurat, warga siap membantu," ujar Darminto salah satu warga.
Ia menjelaskan, putusnya jalan itu setelah pemerintah desa setempat bersama warga akan membuang air yang ada di rawa dekat jalan tersebut. Warga membuat sudetan dengan memasang pipa paralon melewati jalan untuk dibuang ke sungai. Namun, karena banyaknya air yang mengalir hingga tanah jalan tak mampu menahan dan mengalami jebol.
"Saking banyaknya air di rawa, makanya dibuang ke sungai, karena di sekitar rawa sedang ditanami padi," paparnya.
Baca Juga: Rabu Besok, Khofifah Resmikan Jembatan Kare di Bojonegoro Senilai Rp 88 Miliar
Ia menambahkan, memang beberapa hari ini hujan deras sedang mengguyur wilayahnya, sehingga membuat anak sungai Bengawan Solo, waduk dan rawa penuh air. Warga menyiasati membuang air yang ada di rawa ke sungai Bengawan Solo maupun ke anak kali.
"Karena tanaman padi yang ada di sekitar rawa sudah tenggelam semua, kalau tidak dibuang ya mati," pungkasnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News