JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pada tanggal 29 Oktober lalu, di sela acara Pelantikan, Rakerwil dan Deklarasi Laskar Anti Narkoba, Ketua PW Muslimat NU Jawa Tengah, Prof Dr Hj Ismawati Hafied MAg secara tegas mengatakan PW dan 38 PC sepakat dan solid mengusung Khofifah Indar Parawansa menjabat Ketum PP Muslimat NU periode 2016-2021.
Penegasan Prof Ismawati itu diamini para ketua PC, termasuk Ketua PC Muslimat NU Sragen, Hj Muthiah Chudlori SAg MPd. “Oh, jelas! Ketika kita akan mendukung seseorang harus lihat profil dan track record-nya dulu. Untuk saat ini belum ada yang menandingi Bu Khofifah,” katanya, Rabu (23/11).
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
Sudahkah menjalin komunikasi dengan PC lainnya di Jateng? “Alhamdulillah sudah, kan sudah raker, termasuk rakerwil kemarin. Kita sudah komunikasi dan tidak ada pembahasan soal calon lain atau apa. Kita all-out mendukung Bu Khofifah. Bisa jadi nanti aklamasi,” katanya.
Bagi Muthiah, Khofifah adalah pribadi yang baik dan cool. “Dalam arti tidak gampang diwaduli (terima aduan) orang. Tetap memilah dan memilih, melakukan cross-check dan sebagainya ketika mendapat laporan dari seseorang. Saya melihatnya begitu,” nilainya.
Selain itu, dengan menjabat sebagai menteri maka hal tersebut menjadi aset dan akses besar buat Muslimat NU. “Kalau pun tidak menjadi menteri, beliau tetap dibutuhkan dan masih diharapkan memimpin Muslimat NU,” tandasnya.
Baca Juga: Fandi Utomo Nilai Pasar Rakyat Muslimat NU Bisa untuk Percontohan
Muthiah juga tidak mempermasalahan Khofifah yang sudah tiga periode memimpin. “Tidak masalah. Pengkaderan itu kan tidak habis ini terus itu yang meneruskan. Bukan begitu. Apalagi tidak gampang mencari orang yang bisa melanjutkan kesuksesan Bu Khofifah,” paparnya.
Pengkaderan, lanjut Muthiah, tak harus terfokus pada jabatan ketua umum. Dengan Khofifah yang memiliki reputasi besar di posisi teratas, maka kader di bawah bisa terangkat. “Kalau atas punya nama yang di bawah ikut terbawa dan punya wibawa,” katanya.
Selain agenda pemilihan ketua umum, di kongres kali ini Muthiah berharap ada pembahasan terkait LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). “LGBT ini bahaya dan patut disuarakan di kongres. Memang, soal napza, HIV/AIDS juga rawan dan bahaya, tapi yang sekarang lagi marak ya soal LGBT,” tambah dia.
Baca Juga: Deklarasi di Tegal dan Batang, JKSN Waspadai Khilafah, Menangkan Jokowi Jihad untuk Aswaja
Harapan Muthiah bersambut, sebab stressing bathsul masail bakal menyoal LGBT. “Dilihat dari segi agama, psikologi dan budaya,” kata Ketua Steering Committee (SC), Nyai Hj Machfudhoh Aly Ubaid. (mnu/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News