>>>>>> Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan pembimbing Dr. KH. Imam Ghazali Said. SMS ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat. <<<<<<
Pertanyaan:
Baca Juga: Saya Dilamar Laki-Laki yang Statusnya Pernah Adik, Keluarga Melarang, Bagaimana Kiai?
Assalamualaikum wr wb. Pak Kyai, belum 40 hari anak kecil saya meninggal, saya belum bisa mengikhlaskannya. Yang saya tanyakan adalah apakah anak saya berada dalam kebahagiaan? Atau tersiksa? Itu yang membuat hati tidak tenang. Usia anak saya 5 tahun Pak Yai, mohon penjelasannya, makasih! (Hamba Allah, Surabaya)
Jawab:
Pertama yang perlu disadari secara mendasar adalah bahwa setiap makhluk hidup yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, baik itu muda atau tua, sehat atau sakit, semua pasti akan mengalami kematian. Dan hal ini harus menjadi keyakinan kita dalam hidup beragama.
Baca Juga: Istri Tak Penuhi Kebutuhan Biologis, Saya Onani, Berdosakah Saya?
Allah berfirman:
كُلُّنَفْسٍذَآئِقَةُاْلمـَوْتِ
“Setiap jiwa pasti merasakan kematian”. (Qs. Ali Imran[3]: 185).
Baca Juga: Rencana Nikah Tak Direstui karena Weton Wanita Lebih Besar dan Masih Satu Buyut
Kemudian apa faedah dan arti dari kematian yang merenggut nyawa seseorang. Allah berfirman dalam surat al-Mulk:
الَّذِىخَلَقَاْلـمَوْتَوَاْلحَيَاةَلِيَبْلُوَكُمْأَيُّكُمْأَحْسَنُعَمَلًا
“Zat Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha pengampun. (QS. Al-Mulk [67]: 2).
Baca Juga: Hati-Hati! Seorang Ayah Tak Bisa Jadi Wali Nikah jika Anak Gadisnya Hasil Zina, Lahir di Luar Nikah
Maka, setiap ada kematian atau ada bayi yang dilahirkan, sesungguhnya Allah ingin menguji hamba-hambanya siapa di antara mereka yang paling baik amalnya, artinya mampu bersabar jika mendapati kematian dan mampu bersyukur tatkala diberikan anugerah kelahiran seorang anak. Inilah esensi dari wujud kematian dan kelahiran.
Kedua, ada beberapa keutamaan yang dijanjikan Allah bagi seorang ayah atau ibu yang ditinggal putra-putrinya yang masih kecil dan belum mencapai umur baligh.
Janji pertama, Allah akan membangunkan rumah di syurga bagi orang tua yang berusaha mengikhlaskan kematian putranya. Memang tidak ada yang ikhlas dan pasti berat tapi harus berusaha mengikhlaskannya.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Mintakan Ampun Dosa dan Nyekar Makam Orang Tua Non-Muslim?
Sebuah hadis laporan Abu Musa al-Asyari bahwasannya Rasulullah saw bersabda.
إذَامَاتَوَلَدُالْعَبْدِقَالَاللهلِمَلَائِكَتِهِ: قَبَضْتُمْوَلَدَعَبْدِي؟فَيَقُوُلُوْنَ: نَعَمْفَيَقُوْلُ: قَبَضْتُمْثَمْرَةَفُؤَادِهِ؟فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ. فَيَقُوْلُ: مَاذَاقَالَعَبْدِي؟حَمِدَكَوَاسْتَرْجَعَكَ. فَيَقُوْلُ: اُبْنُوْالِعَبْدِيبَيْتاًفِيالْجَنَّةِوَسَمُّوْهُبَيْتَالْحَمْدِ.
“Jika putra seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada Malaikat, ”Kalian telah mengambil putra hambaku?”. Mereka berkata, ”Ya”. Allah berfirman, ”Kalian telah mengambil buah hati hambaku?” Mereka berkata, ”Ya”. Allah berfirman, ”Apa yang diucapkan oleh hambaku?” Mereka berkata, ”Ia memujiMu dan mengembalikan kepadaMu”. Maka Allah berfirman, ”Bangunkanlah sebuah rumah rumah di surga, dan berilah nama dengan Baitul Hamd.” ( Hr. Tirmizi:2401)
Baca Juga: Menghafal Alquran, Hafal Bacaannya, Lupa Panjang Pendeknya, Bagaimana Kiai?
Janji kedua, Allah menjanjikan bagi setiap anak yang meninggal sebelum waktu baligh, maka balasannya adalah syurga. Abu Hurairah melaporkan sebuah hadis bahwa rasul saw bersabda:
“Anak-anak kecilmu (menjadi) kunang-kunang di dalam surga, seorang di antara mereka menemui ayahnya, memegangi bajunya, ia tidak berhenti melakukan itu sampai Allah memasukkan dia dan ayahnya ke dalam surga”. (Hr. Bukhari)
Oleh sebab itu, jangan terlalu bersedih atas kematian anak atau putra Bapak, sebab ia akan menjemput Bapak untuk disambut menuju syurga.
Baca Juga: Istri Enggan Layani Hubungan Intim, Suami Sering Onani, Berdosakah?
Dan keutamaan lain anak kecil yang meninggal dunia sebelum baligh adalah; (1) anak itu akan langsung masuk syurga, (2) anak itu akan dapat menolong orang tuanya jika orang tuanya termasuk golongan orang-orang yang beriman, (3) ia akan menjadi pelayan bagi penduduk syurga.
Maka, bagi para orang tua yang beriman yang mengalami anaknya yang belum baligh kok sudah meninggal dunia sebaiknya jangan sedih karena akan jadi tameng yang akan bisa menolong orang tuanya untuk masuk surga.
Oleh sebab itu, Bapak mulai dari sekarang harus yakin bahwa putra bapak sekang sudah tenang dan bahagia di sana, dan tidak usah bersedih dan ditangisi lagi. Berusahalah untuk ikhlas, karena dia akan menjemput Bapak kelak di akhirat. Wallahu a’lam.
Baca Juga: Istri Tidak Mau Diajak Hubungan Intim, Kalau Mau Dia yang Atur Jadwal, Bagaimana Hukumnya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News