SURABAYA (bangsaonline) - Meski sempat ditentang ribuan warga dan para penghuninya, kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak mulai tadi malam secara resmi ditutup. Penutupan ditandai dengan deklarasi yang digelar warga Putat Jaya di hadapan Salim Segaf Al Jufri, menteri Sosial di Islami Centre, Rabu (18/6/2014).
Deklarasi sendiri digelar sebagai tanda alih fungsi wisma menjadi rumah biasa serta alih profesi para wanita harapan (PSK) menjadi wanita biasa. Selain disaksikan langsung Menteri Sosial, deklarasi kali ini juga dihadiri oleh Soekarwo, Gubernur Jawa Timur; Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur; Tri Rismaharini Walikota Surabaya; Irjen Polisi Unggung Cahyono, Kepala Polda Jawa Timur; serta beberapa pejabat lainnya.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Surabaya Beri Bantuan di Dua Yayasan Panti Asuhan
Dalam deklarasi kali ini, pemerintah juga gelontorkan aneka bantuan baik bagi PSK, mucikari, maupun bagi warga sekitar. Bantuan kali ini berasal dari Kementerian Sosial sebesar Rp7,317 miliar; serta dari Provinsi Jawa Timur sebesar Rp1,555 miliar.
Selain itu, juga ada bantuan berupa kontrak kerja bagi para warga terdampak penutupan ini. Kontrak kerja yang diberikan berupa menjadikan warga sebagai tenaga administrasi di UPTD Griya Wreda milik Pemerintah Surabaya, serta sebagai linmas dan satpol PP.
Total yang malam ini mendapatkan bantuan secara simbolik adalah 311 orang. "Kami bangga atas upaya Bu Walikota dalam mengentaskan warga dari lokalisasi Dolly dan Jarak ini," kata Salim Segaf.
Baca Juga: Komunitas Jarak Dolly Bagikan 350 Nasbung pada Warga dan Pengendara di Bekas Lokalisasi
Kementerian Sosial, kata dia, sejak tahun 2012 memang fokus untuk membantu daerah dalam membebaskan wilayahnya dari prostitusi. "Kita serius berantas ini, Tiongkok saja tidak ada lokalisasi, masak kita sebagai masyarakat beragama membiarkan adanya lokaliasi," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Soekarwo, Gubernur Jawa Timur. Menurut dia, penutupan Dolly dan Jarak ini merupakan upaya besar Jawa Timur untuk menutup seluruh lokalisasi yang ada di Jawa Timur. "Dan ini dengan kegigihan Bu Wali, Dolly dan Jarak bisa selesai," kata dia.
Selain prostitusi, Soekarwo juga berharap pemberantasan kemiskinan juga terus ditingkatkan. Dia mencontohkan di Jawa Timur dari 493 rubu rumah tangga yang sangat miskin, saat ini baru 369 ribu orang yang telah dientaskan dari kemiskinan. "Ini butuh kerja lebih keras lagi. Untuk Surabaya kami yakin Bu Wali konsen masalah ini," ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Bonek-Bonita Jarak-Dolly Berbagi Takjil Nasbung dan Jajanan
Sementara itu, meski secara resmi praktek prostitusi ditutup, tapi hingga tadi malam warga sekitar lokalisasi masih melakukan protes dengan cara memblokade seluruh akses masuk ke kawasan itu.
Secara tiba -tiba, sirine di ujung lokalisasi Gang Dolly meraung-raung dengan keras, sontak membuat warga yang sebelumnya terlihat bergerombol di sekitar lokalisasi berdiri dan berkumpul.
Seperti diketahui, sirine yang dipasang di setiap wisma tersebut sebagai pertanda adanya ancaman bahaya. Munculnya informasi tentang adanya ormas berbasis agama yang saat ini tengah berkumpul di perempatan Girilaya atau tepatnya akses masuk menuju lokalisasi Dolly dan Jarak, membuat warga bersiaga.
Baca Juga: Bantu Promosikan Produk, Cak Ji Ajak Influencer Keliling Sejumlah Sentra UMKM
Dengan membawa alat seadanya, berupa tongkat kayu dan pentungan, ratusan warga lokalisasi Gang Dolly dan Jarak bergerak maju untuk menghadang kedatangan ormas tersebut. Seperti layaknya akan berperang, mereka memperkuat penjagaan di akses masuk terdekat lokalisasi tepatnya di perempatan pasar Jarak.
Dengan berteriak-teriak sebagai tanda untuk mengobarkan semangat perlawanan, pemuda lokalisasi tampak memasang raut muka garang menanti kedatangan massa ormas tersebut.
"Maju...! Jangan takut kita akan lawan mereka," teriak salah satu warga yang disambut angkatan balok kayu oleh massa. Hingga berita ini diturunkan, blokade warga untuk tujuh titik akses masuk lokalisasi Gang Dolly dan Jarak makin diperketat.
Baca Juga: Resmikan Pasar Burung, Wali Kota Risma Ingin Ekonomi Warga Eks Lokalisasi Dolly Terus Meningkat
Macet Total
Akibat penutupan tiga ruas jalan yang dilakukan warga lokalisasi Dolly yakni di jalan Girilaya, Putat Jaya dan Jalan Raya Dukuh Kupang, membawa dampak kemacetan yang luas.
Jalanan di Ahmad Yani, Diponegoro, Raya Darmo, Arjuno, Kedungdoro, Mayjen Sungkono, Banyuurip, HR Muhammad dan sekitarnya, mengalami kemacetan sejak pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Ingin Anak-anak Eks Lokalisasi Dolly Sukses, Risma Prioritaskan Mereka Terima Beasiswa
"Macet banget. Mobil seperti tidak bisa jalan. Ini saja merambat," kata Saptini Darmaningrum, pengguna jalan dari jalan A. Yani ke jalan Diponegoro.
Seperti diketahui, Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim menggelar deklarasi penutupan lokalisasi Dolly di Gedung Islamic Centre yang dihadiri Menteri Sosial, Gubernur dan Walikota Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News