Terseret Abrasi Sungai Kening, Satu Rumah di Singgahan Ambruk

Terseret Abrasi Sungai Kening, Satu Rumah di Singgahan Ambruk Rumah Mahrusah yang terseret longsor sungai Kening. foto: AHMAD/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebuah rumah di Desa Lajolor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban ambruk dan nyaris hanyut akibat terdampak abrasi sungai Kening, anak sungai Bengawan Solo, Senin (2/1).

Rumah tersebut miliki Mahrusah (61), warga Dusun Krajan, Desa setempat. Rumah berukuran 10x7 meter itu ambruk di bagian belakangnya setelah debit air sungai Kening mengalami peningkatan, usai diguyur hujan deras beberapa jam. Meningkatnya debit air sungai kening inin membuat tanggul-tanggul terkikis sehingga rumah Mahrusah terseret.

Baca Juga: Hari Kesiapsiagaan Bencana, Ratusan Siswa SD di Tuban Dapat Edukasi Darurat Bencana

Nenek Mahrusah diketahui hidup bersama 4 anaknya dan 1 cucu. Yakni, Ubadilah (37), Cholili (33), Faridah (28), dan Su'lam (25). Sedangkan, cucu Mahrusah bernama Zuwita (4).

“Karena khawatir semakin ambruk, maka semua rumah dirobohkan. Tadi untuk merobohkan rumah ini telah dibantu warga,” jelas Nenek Mahrusah saat ditemui BANGSAONLINE.com di rumahnya yang ambruk itu.

Ia menuturkan, sebenarnya longsor sudah terjadi pada 2015 lalu pada saat musim hujan, juga saat air sungai Kening meluap. Namun saat itu longsor yang terjadi saat itu belum parah.

Baca Juga: PLN Nusantara Power Beri Edukasi Penanganan Gempa Bumi untuk Siswa di Tuban

“Katanya menantu saya sudah dilaporkan ke pihak desa, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” ungkap Mahrusah dengan bahasa Jawa.

Karena sudah ambruk dan tidak bisa ditempati, rumah Mahrusah akhirnya dibongkar. Pasalnya bagian rumah yang belum ambruk sangat membahayakan jika ditempati. Sebab, luapan sungai Kening masih mengancam dan sewaktu-waktu bisa menyeret seluruh rumah Mahrusah.

“Dibongkar saja mas,” tambahnya.

Baca Juga: Korban Terdampak Gempa di Tuban Dapat Bantuan Konseling

Sementara itu, Irwan menantu nenek Mahrusah menyampaikan, membenarkan bahwa saat longsor yang pertama pada 2015 lalu pihaknya sudah melapor ke pemdes.

"Namun, laporan tersebut belum ada tindak lanjut dari pemdes maupun pihak kecamatan. Sampai sekarang juga tidak ada tindak lanjut dari pemerintah," keluh Irwan.

Baca Juga: Sayangkan Banyaknya Hoaks Gempa Tuban, Khofifah Beri Pesan Menyentuh

Terpisah, Kepala Desa Lajolor, Taflihan, ketika dikonfirmasi mengenai hal itu belum memberi jawaban. Panggilan maupun pesan pendek melalui selulernya juga tak ada balasan. (ahm/wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO